Liputan6.com, Jakarta Daniel Zhang telah mengambil alih peran Jack Ma sebagai pimpinan Alibaba, salah satu e-commerce di China. Usai satu bulan yang lalu Jack Ma resmi mengumumkan masa pensiunnya.
Baru-baru ini Daniel Zhang mengungkapkan salah satu strategi utama untuk menjaga perusahaan tersebut.
Dalam wawancaranya dengan McKinsey Quarterly, Daniel mengatakan dia melakukan evaluasi diri setiap tahun baru China.
Advertisement
Gunanya untuk menilai jumlah ide dan bisnis yang dia mulai pada tahun lalu. Inti dari proses yang ia lakukan adalah fokus pada peluang usaha baru dan tidak harus kinerja langsung.
Baca Juga
"Hari ini mungkin mereka datang dengan ide-ide baru yang kecil, sangat kecil. Tetapi mungkin itu bisa menjadi besar di masa depan. Bisa saja itu akan menjadi bisnis utama bagi Alibaba," jelas Daniel Zhang, seperti mengutip dari CNBC, Minggu (20/10/2019).
Inspirasi untuk berpikir strategi seperti itu berawal dari dirinya yang sempat mengecewakan beberapa pelanggan Alibaba.
Daniel mengatakan kekecewaan tersebut karena Alibaba tidak dapat mengirimkan produk segar kepada pelanggan sesuai dengan permintaan.
Sementara, terdapat toko kelontong, Freshippo yang mulai menggunakan teknologi sejenis Alibaba. Mereka dapat mengirimkan produk segar dalam waktu 30 menit.
Sementara Daniel Zhang mengatakan karyawan Alibaba masih memikirkan kesempatan untuk menguji ide-ide yang nantinya ingin dikembangkan di masa depan.
Reporter: Chrismonica
Â
Saksikan video di bawah ini:
Mengenal Daniel Zhang, Suksesor Jack Ma di Alibaba
Pendiri Alibaba , Jack Ma, sudah memutuskan dirinya akan mundur dari jajaran direksi perusahaan. Dia telah menunjuk Daniel Zhang yang kini menjabat sebagai CEO Alibaba sebagai penerusnya.
Keputusan ini tidak mengagetkan mengingat Zhang bukanlah orang baru di Alibaba. Dikutip dari South China Morning Post, Senin (10/9/2018), dia sudah bergabung sejak 2007 dan berperan penting membantu bisnis Taobao melejit.
Salah satu program besutan Zhang yang paling dikenal adalah festival belanja Alibaba yakni 11.11. Nilai transaksi dalam festival ini dilaporkan terus meningkat dari 50 juta yuan saat 2009 dan mencapai 168 miliar pada tahun lalu.
Program bernama Single Day itu kini juga menjadi salah satu festival belanja 24-jam terbesar di dunia. Gelaran ini sudah mirip dengan program Black Friday di Amerika Serikat.
Tidak hanya itu, Zhang juga berperan membantu strategi bisnis ritel Alibaba dan memperluas jaringan ke luar negeri.
Lulusan Universitas Shanghai itu menjadi sosok penting berkembangnya di balik supermarket Alibaba di seantero Tiongkok, yakni Hema.
Sebelum berada di posisi CEOÂ Alibaba, Zhang sempat memimpin sebagai CFO, President Tmall.com. Lalu pada 2013, dia dipilih untuk melanjutkan suksesi dari Jonathan Lu sebagai CEO.
Advertisement