Tolak Nadiem Jadi Menteri, Driver Gojek Ancam Demo Besar-besaran

Driver Gojek secara tegas menolak Nadiem Makariem menjadi menteri di Kabinet Jokowi Jilid II.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Okt 2019, 14:48 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2019, 14:48 WIB
20161003-Demo Ojek Online, Gojek-Jakarta
ojek online

Liputan6.com, Jakarta - Founder sekaligus CEO Gojek Nadiem Makariem pada hari ini datang ke Istana Negara di Jakarta menerima panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kabarnya, pemanggilan ini merupakan pertanda dirinya akan diangkat menjadi menteri pada Kabinet Kerja Jilid II.

Namun begitu, pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) rupanya tak setuju bila bos besar mereka dijadikan menteri oleh Jokowi.

Ketua Presidium Nasional Garda Igun Wicaksono bahkan mengancam bakal mengerahkan massa dalam jumlah besar bila Nadiem menerima ajakan Jokowi.

"Ojol tidak setuju apabila Nadiem Makariem jadi salah satu menterinya Jokowi. Akan ada pergerakan seluruh Indonesia sebagai penolakan," seru Igun saat ditanyai Liputan6.com, Senin (21/10/2019).

Tak hanya dari Jakarta, ia menyatakan berbagai pengojek online dari penjuru Sumatera dan Jawa siap untuk menyuarakan aksi penolakan tersebut.

"Ketua-ketua ojol dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa sudah komunikasi dengan saya, mereka siap bawa massa ojol untuk masuk Jakarta, melakukan aksi unjuk rasa besar penolakan Nadiem jadi menteri," sebut Igun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Driver Ojol Belum Sejahtera

[Bintang] Dapat Driver Ojol Cewek, yang Dilakukan Cowok Ini Langsung Viral
Jangan di cancel kalau dapat driver ojek online cewek, karena si mbaknya butuh uang lho.Mending lakukan hal ini aja... (Ilustrasi: Liputan6.com/Faisal R Syam)

Meski sudah tak lagi memegang jabatan tertinggi di perusahaan, Igun mengatakan, Nadiem saat ini masih tercatat sebagai pemilik bisnis Gojek.

"Secara struktural manajemen iya dia melepas, tapi Nadiem adalah pendiri sekaligus masih ada saham kepemilikan di Gojek," ungkap dia.

Oleh karenanya, ia meminta kepada Nadiem untuk terlebih dahulu mensejahterakan para driver ojol sebagai mitra kerjanya sebelum beralih pijakan menjadi seorang menteri.

"Nadiem Makarim boleh besar dengan berderet gelar akademik dan valuasi Gojeknya yang triliunan rupiah. Namun di balik itu, jutaan para mitra ojek online-nya berdarah-darah di lapangan dan jauh dari sejahtera dari segi pendapatan. Intinya ojol mitranya belum happy," tuturnya.

Usai Nadiem Makarim Mundur, Bagaimana Nasib Gojek ke Depan?

transit ojol
Transportasi online kendaraan motor terintegrasi dengan stasiun MRT di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (15/10/2019). (merdeka.com/Imam Buhori)

Founder PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) Nadiem Makarim mengungkapkan dirinya telah mundur sebagai CEO dari perusahaan transportasi yang didirikannya tersebut.

Rektor UI Ari Kuncoro menyebutkan prospek Gojek ke depannya akan tetap berjalan karena sang pendiri telah berhasil membangun Gojek hingga sebesar ini.

"Untuk prospek Gojek (Nadiem Makarim) memang harus cari orang lagi. Tapi yang pasti kalau udah jalan bisnisnya ya gampang ke depannya. Kalau pengusaha, kan, yang penting ide awal," tuturnya di Gedung BEI, Senin (21/10/2019).

Kuncoro bilang, yang dinanti-nanti ialah justru kebijakan Nadiem terhadap pemerintahan di Indonesia. "Nah ke depan justru gimana ide menterinya," ujarnya.

Dia pun optimistis sosok Nadiem dinilai handal untuk menggaet investor asing ke Indonesia kedepannya.

"Tinggal bagaimana modal yang sudah ada infrastruktur bisa dikoneksikan. Investor bisa melirik karena sosok orangnya," ungkap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya