Liputan6.com, Jakarta - PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) menargetkan tiga perusahaan akan mencatatkan saham perdananya alias melakukan Initial Public Offering (IPO) di tahun 2020. Hal ini disampaikan Direktur Utama Trimegah Stephanus Turangan.
"Kalau IPO ada beberapa yang tahun ini batal ditunda tahun depan juga ada," kata dia, saat ditemui, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (30/10).
Dia mengatakan, tiga perusahaan yang akan IPO perusahaan berasal dari sektor manufaktur dan finansial. Dengan rincian dua perusahaan dari sektor manufaktur dan satu perusahaan dari sektor finansial.
Advertisement
Baca Juga
"Yang manufaktur ada dua perusahaan. Finansial satu," jelas dia.
Meskipun demikian, dia tidak memastikan kapan tepatnya tiga perusahaan tersebut melantai di Bursa. Menurut dia, IPO bisa saja terjadi pada semester I maupun semester II tahun depan.
"(IPO) Bisa semester I, bisa semester II," tandasnya.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
31 Perusahaan Bakal IPO di BEI Sampai Akhir 2019
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, 31 calon emiten akan melantai di bursa saham sampai akhir tahun ini.
Adapun sampai dengan hari ini sebanyak 40 perusahaan telah tercatat di BEI melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Dengan 31 calon emiten baru, maka ditargetkan sebanyak 71 perusahaan akan melantai di pasar modal sepanjang 2019.
Nyoman menjelaskan, dari 31 perusahaan tersebut, 1 perusahaan masih dirahasiakan namanya mengingat cakupan investornya yang luas, yakni sahamnya dapat ditawarkan ke investor Amerika Serikat (AS) atau luar AS.
Kendati begitu, pihaknya sudah memberikan petunjuk bahwa perseroan bergerak di sektor konsumer (consumer goods).
"Total pipeline saham 31 perusahaan. 1 perusahaan mengajukan penawaran umum berdasarkan skema Reg-S of US Securities Act dan SEC Rule 144A sehingga identitas perusahaan masih dirahasiakan," tuturnya di Jakarta, Rabu (9/10/2019).Â
Advertisement