Inpex Jepang Pamer Teknologi untuk Kelola Blok Masela

SKK Migas dan INPEX melakukan tahapan untuk menyelesaikan proyek pembangunan kilang di Blok Abadi Masela.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Des 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 12:00 WIB
20151007-Rizal Ramli bahas blok Masela-Jakarta
Seorang melintas di depan layar peta usai pertemuan antara Menko Kemaritiman dan Sumberdaya Rizal Ramli dengan perwakilan masyarakat Maluku di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (7/10/2015). Pertemuan membahas Blok Masela. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan penggunaan teknologi yang digunakan INPEX Jepang untuk mengelola Blok Masela. Hal ini agar ketika sudah beroperasi bisa optimal.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, SKK Migas dan INPEX melakukan tahapan untuk menyelesaikan proyek pembangunan kilang di Blok Abadi Masela, yang ditargetkan dapat berproduksi pada kuartal I 2027.

SKK Migas Dwi Soetjipto pun telah melakukan pertemuan dengan INPEX Jepang dan melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas produksi dan LNG yang dimiliki INPEX di Jepang, guna mendapat gambaran teknologi yang digunakan Inpek untuk menggarap Blok Masela.

"Kunjungan ke fasilitas LNG INPEX Jepang adalah hak yang strategis untuk mendapatkan gambaran sistem dan teknologi yang saat ini telah digunakan atau kuasai oleh INPEX serta improvement teknologi dan fasilitas yang akan diterapkan pada proyek Masela," kata Wisnu, di Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Menurutnya, aspek teknologi dan kehandalan sistem menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian SKK Migas, karena kilang yang dibangun harus bisa digunakan pada kondisi yang optimal untuk jangka puluhan tahun sesuai dengan cadangan gas yang ada di Masela.

"Upaya ini dilakukan agar anugerah yang luar biasa di Blok Masela dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kontribusi bagi negara dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Sebelumnya Menteri ESDM melakukan pertemuan dengan Minister for Economic Revitalization Jepang dan pertemuan lainnya dengan instansi serta perusahaan di Jepang yang menjadi rangkaian kerja Menteri ESDM

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kilang LNG Blok Masela Bakal Dibangun di Kepulauan Tanimbar

Kronologi Keberadaan Blok Masela
Rencananya, blok ini akan dikelola dua perusahaan yakni Inpex dan Shell.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ‎menyatakan, proyek Lapangan Abadi Masela mengalami kemajuan dengan ditetapkannya pembangunan kilang gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.

Penetapan tersebut ditandai dengan penyerahan Surat Permohonan Penetapan Lokasi dan Surat Rekomendasi Gubernur dari Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kepada Gubernur Maluku Murad Ismail.‎

Dwi mengatakan, dalam pembangunan proyek kilang LNG Masela wajib memperhatikan tiga hal. Pertama adalah kualitas untuk menjaga kehandalan pengoperasian kilang sebab digunakan dalam waktu yang lama hingga 2055.

Poin berikutnya adalah ketepatan jadwal karena semakin cepat selesai maka hasilnya akan cepat kita nikmati, baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemda dan masyarakat sekitar dan yang terakhir adalah biaya yang efisien.

"Namun demikian untuk melakukan keduanya tetap harus memperhatikan cost atau biaya. Harus menggunakan biaya yang efesien," kata ‎Dwi, di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Menurut Dwi, proyek kilang Blok Masela dapat menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Dia pun mengajak semua pihak menjaga bersama proyek strategis nasional ini, agar bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Tanimbar.

"Serta dijadikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kepulauan Tanimbar agar kelak tidak hanya dapat berpartisipasi sebagai tenaga kerja di proyek ini, tetapi juga dapat menjadi tenaga kerja di berbagai wilayah di Indonesia," ungkapnya.‎

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya