Jokowi Jengkel soal Pembangunan Kilang Minyak yang Tak Kunjung Terealisasi

Jokowi mengaku lima tahun lalu dirinya telah meminta jajarannya untuk membangun lima kilang minyak, namun hingga kini tak ada yang terealisasi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Des 2019, 13:07 WIB
Diterbitkan 16 Des 2019, 13:07 WIB
Bahas RKUHP, Presiden Jokowi Bertemu Pimpinan KPK
Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7). Pertemuan tersebut untuk membahas Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kekesalannya karena inatruksinya agar kilang minyak di Indonesia tak dijalankan. Padahal, Jokowi mengaku lima tahun lalu dirinya telah meminta jajarannya untuk membangun lima kilang minyak, namun hingga kini tak ada yang terealisasi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) Rencana Pembanungan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dalam acara ini, para menteri kabinet Indonesia Maju dan kepala daerah.

"Sebetulnya saat pelantikan, habis pelantikan yang (periode) pertama, saya minta kilang ini segera dibangun. Tapi sampai detik ini dari lima (kilang) yang ingin kita kerjakan, satu pun enggak ada yang berjalan, satu pun (tidak ada)," ujar Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (16/12/2019).

Jokowi pun merasa heran selama 34 tahun, Indonesia tak pernah membangun kilang minyak. Padahal, kita dia, apabila kilang minyak dibangun maka akan banyak komoditi turunan yang bisa dihasilkan.

Salah satunya yaitu, petrkomia yang tak perlu impor lagi. Sebab, selama ini nilai impor petrokimia sebesar Rp323 triliun per tahun.

"Impor petrokimia ini gede sekali, Rp 323 triliun impor kita petrokomia. Tiap hari jengkel kaya apa, coba triliun ya bukan miliar," ucap Jokowi.

Untuk itu, dia memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis, Jaksa Agung ST Burhanuddin, serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi pembangunan kilang minyak. Jokowi ingin proyek ini benar-benar terealisasikan.

"Harus rampung, pekerjaan besar ini harus rampung," tegas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Transformasi Ekonomi

20160521-Begini Aktivitas Terminal Distributor BBM Satu-satunya se-Jabodetabek
Seorang petugas mengecek kilang penimbum BBM di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang Jakarta,(21/5). TBBM Plumpang merupakan distributor minyak satu-satunya yang meliputi kawasan Jabodetabek dan sukabumi. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan tak mau hanya dijanjikan soal pembangunan kilang minyak. Pasalnya, selama in, dirinya dijanjikan 2 sampai 3 tahun selesai, namun tak ada hasil.

"Ini ada yang memang menghendaki kita impor terus. Ini yang namanya transformasi ekonomi," katanya.

Jokowi pun meminta pemerintah daerah ikut mendukung rencana pembangunan kilang minyak tersebut. Caranya, bisa dengan mempermudah masalah perizinan dan mendukung jika ada masalah pembebasan lahan.

"Kalau masih ada problem pembebasan lahan daerah dukung penuh, masalah perizinan daerah ikut campur, cawe-cawe agar selesai, yang kita harapkan itu," pungkas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya