Airnav Indonesia Tingkatkan Layanan di 5 Bali Baru

untuk Danau Toba, Airnav Indonesia akan meningkatan pelayanan navigasi Penerbangan di Bandara Silangit.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Des 2019, 08:30 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 08:30 WIB
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Dok Angkasa Pura I
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Dok Angkasa Pura I

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang biasa disebut AirNav Indonesia siap mendukung target pemerintah membangun 5 Bali baru. Dukungan tersebut dengan menyiapkan alat dan SDM navitasi penerbangan yang mumpuni di bandara yang mendukung 5 Bali baru.

Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menjelaskan, Airnav Indonesia sangat mendukung destinasi wisata 5 Bali baru. Ia pun menjabarkan, untuk Danau Toba, perusahaan akan meningkatan pelayanan navigasi Penerbangan di Bandara Silangit.

"Kami pasang ILS, implementasi PBN dan upgrade Tower Modular,” ujar dia seperti ditulis Jumat (27/12/2019).

Kemudian untuk di Labuan Bajo, Airnav Indonesia akan meningkatkan pelayanan navigasi penerbangan (NavPen) di Bandara Komodo Labuan Bajo. Seperti pembangunan tower dan gedung baru. Implementasi PBN. Serta peningkatan runway capacity hingga 25+ traffic per jam.

“Runway sudah ada, namun untuk pesawat besar tidak mudah. Kita berperan aktif memberikan masukan buat pemerintah terkait hal itu,” ungkap Novie.

Sedangkan di Mandalika, Airnav Indonesia siap memberikan pelayanan dorne dan air taxi. Selain itu juga akan mengimplementasikan A-CDM.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Borobudur dan Likupang

Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Dok Angkasa Pura I
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Dok Angkasa Pura I

Di Borobudur yakni konektivitas Joglosemar, menara baru di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pemasangan ILS di Bandara YOA, kapasitas landasan pacu YIA 28 pergerakan per jam, restrukturisasi dan peningkatan pengawasan ruang udara lapis bawah (gabungan Solo-Yogyakarta dan Semarang ke Surabaya).

“YIA itu tantangannya karena landasan pacu persis di garis pantai, enggak mudah kadang ada kekosongan udara, bisa fatal jika tidak diantisipasi,” katanya.

Di Likupang (Kawasan Ekonomi Khusus), bandara dipasang dengan presisi pendekatan ILS, pengembangan wisata udara, drone dan taksi udara.

“Likupang dikelilingi gunung kadang pesawat berputar sebelum mendarat. Tapi, sejauh ini pelayanan navigasi sangat baik di sana,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya