Dukung 5 Bali Baru, AirNav Indonesia Alokasikan Rp 2,2 Triliun

Penambahan ILS oleh Airnav dilakukan pada Bandara Internasional Yogyakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2019, 17:36 WIB
Diterbitkan 05 Des 2019, 17:36 WIB
Petugas ATC AirNav Indonesia memantau penerbangan melalui radar
Petugas ATC AirNav Indonesia memantau penerbangan melalui radar (dok: Ilyas)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto akan mengalokasikan investasi sebesar Rp2,2 triliun pada tahun 2020 mendatang. Jumlah tersebut nantinya akan dikucurkan untuk mendukung sisi navigasi sebagai penguatan program pemerintah dalam mengembangkan lima destinasi bali baru.

Adapun, kelima destinasi super prioritas tersebut adalah Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.

"Tak hapal angka tapi sekitar Rp 2,2 triliun. Anggaran ini didedikasikan ikuti kebijakan pemerintah. Contoh lima pariwisata super prioritas," katanya dalam diskusi yang digelar di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Novie mengatakan dari kelima prioritas tersebut ada salah satu bandara yang menjadi perhatian khusus, yakni Bandara Silangit di Deri Serdang. Nantinya, pihaknya akan melakukan pemasangan sistem pendaratan berbasis instrumen (instrument landing system/ILS).

"Misal Danau Toba, Silangit, Silangit sudah dilengkapi pendaratan presisi, karena weather di situ kadang berkabut kita pasang alat atau sistem supaya pendaratan pakai satelit jadi presisi," katanya.

 

Jarak Pandang

Petugas ATC AirNav Indonesia memantau penerbangan melalui radar
Petugas ATC AirNav Indonesia memantau penerbangan melalui radar (dok: Ilyas)

Dengan penambahan ILS, pihaknya menjamin pendaratan pesawat bisa dilakukan dalam jarak pandang antara 1.000 meter hingga 500 meter. Hal tersebut bisa dilakukan karena ILS terhubung langsung dengan satelit.

Penambahan ILS, lanjutnya, juga dilakukan pada Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta Internasional Airport/YIA). Bandara tersebut didesain untuk bisa didarati oleh pesawat jenis apapun.

"YIA juga kita dorong agar bisa didasari segala pesawat termasuk kapasitas pergerakan di bandara. Ke depan YIA dipasang sistem, towernya baru, slotnya juga bisa ditambah jadi 20-25 pergerakan per jam," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya