Ada Runway 3, Pergerakan Pesawat di Bandara Soetta Jadi Lebih Aman

Bandara Internasional Soekarna Hatta menambah 4 fasilitas penunjang kegiatan operasional, salah satunya runway 3.

oleh Athika Rahma diperbarui 27 Jan 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2020, 11:45 WIB
Landasan pacu (runway 3) Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang, resmi beroperasi pada Jumat, 20 Desember 2019. Liputan6.com/Pramita
Landasan pacu (runway 3) Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang, resmi beroperasi pada Jumat, 20 Desember 2019. Liputan6.com/Pramita

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Internasional Soekarna Hatta baru saja menambah 4 fasilitas penunjang kegiatan operasional. Salah satu fasilitas yang diklaim memberi perubahan paling signifikan ialah runway 3.

Sejak awal pembangunannya, runway 3 mendapat banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan. Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman mengamini hal itu.

"Sejak awal pembangunannya, runway 3 ini kita dengar banyak slentingannya. Apakah tidak terlalu dekat dengan rambu? Dan lainnya," ujarnya, sebagaimana ditulis Senin (27/1/2020).

Menurut Gerry, Bandara Soetta adalah bandara pertama yang mengoperasikan 3 runway sekaligus. Oleh karenanya, optimalisasinya dilakukan secara bertahap. Sebelum adanya runway 3 dan east cross connection taxiway, bandara Soetta menerapkan mixed operation dalam mengoperasikan runway.

"Mixed operation itu kan ada pesawat yang ngantri mau masuk, ada yang ngantri mau keluar. Dioperasikannya juga tergantung keterampilan ATCnya mengatur bagaimana supaya pesawat nggak tabrakan. Dengan adanya runway 3 ini, saya berani bilang pergerakan pesawat lebih aman," papar Gerry.

Gerry melanjutkan, memang ada beberapa pihak yang menyatakan spacing runway 3 sepanjang 500 meter tidak aman. Dirinya kemudian mencontohkan runway bandara di Dubai yang lintasannya hanya 380 meter.

"Ada bandara dengan jarak runway 380 meter, itu di Dubai. Dibilang nggak aman tapi pergerakannya bisa 400 ribu. Kenapa di sini dibilang nggak aman, karena belum pernah dilakukan di Indonesia," imbuhnya.

Lanjut Gerry, pembangunan runway 3 tidak bisa dibilang selesai, karena masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki.

"Kita perlu langkah-langkah perbaikan yang butuh waktu. Jadi investasi runway 3 ini tidak mubazir atau tidak tepat, tapi memang ini belum tuntas," kata Gerry mengakhiri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi Resmikan Runway 3 Bandara Soetta

Peresmian Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Peresmian Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (dok: BKIP)

Presiden Joko Widodo sore ini telah meresmikan runway 3 (landasan pacu) dan East Connection Taxiway (ECT), terminal 3 dan gedung VIP Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, Banten, Kamis.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim dan memohon ridho Allah SWT, pada sore hari ini saya resmikan runway 3, East Connection Taxiway (ECT), terminal 3 dan gedung VIP Bandara Soekarno-Hatta," kata Presiden Jokowi saat peresmian di Bandara Soetta Tangerang, Banten, seperti dikutip dari Antaranews.com, Kamis (23/1/2020).

Pada peresmian ini,Jokowi tiba di Bandara Soetta pada pukul 18.00 WIB didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Erick Thohir.

PT Angkasa Pura II (Persero) telah mengoperasikan penuh runway 3 Bandara Soetta sejak 20 Desember 2019. Dimensi runway baru itu mencapai 3.000 x 60 meter dari sebelumnya saat diuji coba sejak Agustus 2019 dengan dimensi 2.500 x 45 meter.


Meningkatkan Kapasitas Bandara Soetta

Presiden Jokowi Tinjau Proyek Runway 3 Bandara Soetta
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin meninjau proyek pembangunan landasan pacu (runway) 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (21/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bandara Soetta sebelumnya mempunyai dua runway, yaitu Runway 1 di utara dan runway 2 di selatan. Kehadiran runway 3 yang berlokasi di selatan akan membuat lebih banyak pesawat bisa mendarat (landing) dan lepas landas (take off).

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan,adanya runway 3 membuat kapasitas pesawat yang bisa mendarat di bandara mencapai 100 pesawat per jam dari sebelumnya dua runway, sebanyak 82 pesawat per jam.

Dia juga mengatakan kehadiran runway 3 karena pesawat tak perlu lagi berlama-lama di udara (airborne holding) untuk mengantre pendaratan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya