Siapkan Rp 1,6 Triliun, ASDP Ingin Beli Kapal Baru Hingga Benahi Pelabuhan

Dalam 5 tahun, ASDP memerlukan 54 kapal dengan kebutuhan dana Rp 1,8 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2020, 18:00 WIB
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita pada Kamis 27 Desember 2018. (Dok ASDP Indonesia Ferry)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan KMP Ihan Batak di lintasan Ajibata-Ambarita pada Kamis 27 Desember 2018. (Dok ASDP Indonesia Ferry)

Liputan6.com, Jakarta Pendapatan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)sepanjang tahun 2019 sebelum audit mencapai Rp 3,2 triliun. Dengan perolehan laba Rp 361 miliar.

Pada tahun ini, ASDP menganggarkan Rp 1,6 triliun untuk belanja modal (capital expenditure). Rencananya, perusahaan akan membeli 11 kapal jenis Ro-Ro, revitalisasi pelabuhan, dan digitalisasi tiket.

"Paling besar untuk penambahan armada," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020).

Dalam 5 tahun, ASDP memerlukan 54 kapal dengan kebutuhan dana Rp 1,8 triliun. Namun tahun ini ASDP akan membeli 11 armada baru.

Selain itu, ASDP juga akan melakukan revitalisasi di semua pelabuhan yang dikelola ASDP, dengan lama pengerjaan selama 1 tahun.

 


Digitalisasi

Melihat Megahnya Terminal Penyeberangan Eksekutif Sosoro Merak
Calon penumpang menanti waktu masuk kapal penyeberangan eksekutif di Pelabuhan Eksekutif Sosoro, Merak, Banten, Minggu (2/6/2019). Untuk menambah pelayanan dan kenyamanan, ASDP membuka terminal penyeberangan yang menyatu dengan tempat perbelanjaan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selanjutnya, ASDP akan melakukan digitalisasi pembelian tiket, sebab masih ada beberapa pelabuhan yang masih menjual tiket secara manual. "Nanti sebentar lagi akan berbasis elektronik," imbuh dia.

Proses digitalisasi ini perlu dilakukan secara bertahap. Sebab ada 35 pelabuhan dengan 45 lintasan. Targetnya, proses digitalisasi akan selesai dalam waktu 1,5 tahun.

Saat ini pembelian tiket online bisa dibeli di website dan beberapa gerai offline di mini market dan kantor pos.

Ira menyebut pembelian tiket offline ini masih banyak diminati penumpang dari wilayah timur seperti NTT dan Labuan Bajo.

Reporter: Anisyah Alfaqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya