Harga Pangan Naik, Pengusaha Sebut Koordinasi Pemerintah Lemah

Kadin mengkritisi naiknya sejumlah harga pangan di pasar tradisional

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 14:00 WIB
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan bahwa kenaikan harga sejumlah bahan pangan seperti bawang putih, bawang bombay, gula dan lainnya, disebabkan oleh kurangnya koordinasi antar berbagai kementrian terkait.

"Koordinasi untuk adminsitrasi antar kementerian. Birokrasi ini berhubungan dengan kementerian pertanian, kementerian perdagangan, dan kementerian perindustrian. Tiga ini aja diperbaiki, soalnya kalau di salah satu agak lambat pasti eksekusinya akan lambat juga," tegas Rosan di Kawasan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam menyampakkan harga pangan, karena dianggap sangat sensitif dan berpeluang menimbukan kepanikan pada tataran masyarakat.

Untuk mencegah kembali terjadinya kenaikan harga pangan dikemudian hari, dia meminta pemerintah untuk meningkatkan koordinasi antar kementerian.

Karena dengan adanya lonjakkan harga sejumlah bahan pangan masyarakat atau pembeli menjadi pihak yang dirugikan.

"Masalah itu (kenaikan harga pangan), jangan sampai menimbulkan kerugian di masyarakat," pungkas Rosan.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengusaha Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Ramadhan

BI Prediksi Inflasi Capai 0,42 Persen pada Januari 2020
Aktivitas jual beli beli di pasar kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bank Indonesia memproyeksikan terjadi inflasi di Januari 2020 bersumber dari beberapa komoditas pangan yang mengalami tekanan harga, di antaranya telur ayam akan berkontribusi juga ke inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) melakukan tinjauan stok dan harga pangan ke Pasar Induk Kramat Jati, Kamis (12/03/2020).

Hal ini dilakukan dalam rangka mengecek kesiapan pangan imbas dari wabah virus Corona yang mengganggu rantai pasok terutama impor dari China.

Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani menyatakan, setelah melakukan peninjauan, dirinya memastikan stok pangan aman hingga Ramadhan dan lebaran mendatang.

"Kalau ketersediaan barang, boleh dibilang aman," kata Rosan kepada wartawan.

Meski demikian, diakuinya memang ada beberapa komoditas yang langka, seperti gula. Rosan berujar, memang gula agak langka karena impornya telat.

"Tadi saya tanya di eceran saja jualnya Rp 17 ribu, belum di luarnya. Belum lagi sehari dibatasi hanya boleh beli 1 karung. Berapa lama habisnya? Sehari habis," kata Ketua Kadin.

Lanjut Rosan, keterbatasan pangan ini seharusnya bisa diantisipasi sejak awal oleh pemerintah, supaya pasokan dan harganya bisa tetap aman.

Namun demikian, Rosan meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik karena virus Corona.

"Saya sampaikan, mau bawang merah, gula, semuanya ada, posisi aman, menyangkut lebaran bulan puasa aman, jadi ngga usah panik karena Corona," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya