Antisipasi Pelemahan Ekonomi Imbas Corona, Nelayan Usulkan 5 Skenario ke Jokowi

KNTI meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberi perhatian lebih terhadap penyebaran wabah virus corona (Covid-19) yang berdampak ke nelayan

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Mar 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 11:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ilustrasi kapal nelayan di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberi perhatian lebih terhadap penyebaran wabah virus corona (Covid-19) yang berpotensi memberikan pelemahan ekonomi kepada nelayan kecil serta pelaku usaha perikanan lainnya.

"Skenario kebijakan kelautan dan perikanan jangka pendek dan menengah perlu segera disusun pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Mengingat pelambatan ekonomi dan dampak Covid-19 sudah mulai terasa bagi nelayan," seru Ketua Harian KNTI Dani Setiawan dalam pesan tertulis kepada Liputan6.com, Jumat (20/3/2020).

Dani memaparkan, pihaknya mengidentifikasi lima skenario yang harus segera dibuat pemerintah. Pertama, mengatasi penurunan ekspor komoditas perikanan tangkap maupun budidaya akibat penutupan atau pengurangan permintaan dari negara-negara yang terkena dampak virus corona.

Kedua, ia mengimbau untuk segera membuat skema guna menstabilkan harga ikan di tingkat lokal yang harganya turun akibat melimpahnya pasokan ikan efek terganggunya keran ekspor.

"Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara pemerintah menyerap ikan dari nelayan-nelayan kecil maupun koperasi nelayan, sekaligus sebagai antisipasi stok persediaan pangan jika situasi ekonomi semakin memburuk," imbuh dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Skenario Selanjutnya

Kapal Nelayan Natuna
Kapal nelayan Natuna. (Dok. Ajang Nurdin)

Skenario ketiga, yakniemberikan stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya terhadap 18 jenis ikan konsumsi seperti kembung, tongkol, layang, udang, dan kakap. "Kebijakan ini harus diiringi dengan memperbaiki jalur distribusi ikan di pasar-pasar lokal/pasar rakyat," sambungnya.

Permintaan selanjutnya, terkait pelonggaran pembayaran kredit bagi usaha-usaha perikanan skala kecil dan menengah serta memperkuat skema permodalan usaha berbiaya murah. Terakhir, menyusun program jaring pengaman yang efektif bagi nelayan dan pembudidaya skala kecil dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sebagai antisipasi penurunan kinerja ekonomi yang semakin dalam ke depan.

Menurut Dani, kebijakan kelautan dan perikanan haruslah menunjang kebutuhan dari nelayan skala kecil dan tradisional. Ini didasarkan lantaran 96 persen nelayan Indonesia adalah nelayan skala kecil dan 80 persen produksi hasil tangkapan nelayan kecil dan tradisional adalah untuk konsumsi domestik.

"Kenyataan Ini mengindikasikan bahwa keberadaan nelayan skala kecil berperan sangat penting untuk menunjang kebutuhan pangan nasional," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya