Produksi Bawang Merah Tinggi, Kementan Jamin Stok Aman Hadapi Ramadhan

Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, ketersediaan stok pangan termasuk bawang merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah.

oleh Gilar Ramdhani pada 05 Apr 2020, 17:35 WIB
Diperbarui 05 Apr 2020, 17:35 WIB
Harga Bawang di Pasar Kramat Jati
Pedagang menjajakan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (2/4/2019). Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati mengaku harga bawang merah dan bawang putih relatif stabil, meskipun terjadi kenaikan harga di beberapa daerah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, ketersediaan stok pangan termasuk bawang merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah. Tantangan ketersediaan pangan saat ini juga kian kompleks kala virus corona menyebar ke lebih 200 negara di dunia termasuk Indonesia.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan sektor pertanian adalah satu - satunya sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun. Ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani bawang merah diberbagai daerah yang hasilnya diprediksi mampu mencukupi kebutuhan nasional bahkan surplus.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan jelang Ramadhan ini, ketersediaan bawang merah dipastikan aman meski diwaktu bersamaan Indonesia tengah mengalami pandemi covid-19.

Berdasarkan data monitoring Early Warning System (EWS) yang dirilis Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, lanjutnya produksi bawang merah Bulan April 2020 diperkirakan menyentuh angka 135.755 ton, sementara kebutuhannya diprediksi mencampai 114.710 ton sehingga masih ada surplus 21.045.

“Begitupun di bulan Mei, Produksi diperkirakan mencapai 120.373 ton, sementara kebutuhan berada diangka 119.080 sehingga masih ada surplus 1.293 ton” rinci Anton.

 

Sentra Produksi Bawang

Produksi Berlimpah Ekspor Bawang Merah Probolinggo Serbu Thailand
Sebanyak 165 ton bawang merah Probolinggo dilepas menuju negara Thailand.

Ketersediaan bawang merah Bulan Maret hingga April juga dipastikan aman. Anton mengatakan hampir seluruh sentra produksi bawang marah di Indonesia akan terus berproduksi. Apabila hasil produksi masing - masing sentra dirinci, untuk wilayah Brebes saja produksinya bisa mencapai 69.749 ton, Enrekang 28.272 ton, Bima 20.921 ton.

“Begitupun daerah sentra lainnya seperti Garut angka produksinya bisa mencapai 12.127 ton, Pati 10.665 ton, Probolinggo 9.488 ton, Demak 8.742 ton, Cirebon 8.092 ton, Nganjuk 5.765 ton, Malang 5.159 ton, Grobogan 4.963 ton dan Temanggung 4.172 ton” jelasnya.

Anton bahkan mengatakan apabila terjadi kelangkaan pasokan di Jabodetabek, sentra - sentra tersebutlah yang akan digerakan untuk meningkatkan suplai ke pasar induk se-Jabodetabek. Terkait pendistribusian ia mengaku telah menggandeng beberapa start-up bidang pertanian seperti Sayur Box, Tani Hub, Kedai Sayur untuk membantu memasarkan hasil panen petani hingga ke konsumen.

“Ini untuk memudahkan petani menjual produknya dan memudahkan konsumsen memperoleh keburuhan pangan, jadi masyarakat bisa belanja walau tetap dirumah” tukasnya.

Sebagai salah satu komoditas hortikultura yang sangat srategis, ketersediaan bawang merah yang terbilang aman juga diungkapkan oleh salah satu Petani Milenial sekaligus pelaku usaha bawang merah asal Bandung, Ujang Margana. Ia mengatakan situasi produksi dan distribusi bawang merah saat ini dalam kondisi yang aman.

“Gak usah kuatir, pasokan bawang merah saat ini cukup besar, karena akhir bulan ini hingga awal April banyak daerah penghasil bawang merah memasuki masa panen, Distribusinya juga dijamin tetap lancar meskipun ada zona merah pandemi corona,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya