Peserta Kartu Prakerja Harus Jeli Pilih Pelatihan yang Tak Disediakan Platform Lain

Tugas pemerintah adalah menyediakan pilihan pelatihan sebesar-besarnya kepada masyarakat melalui Kartu Prakerja.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Apr 2020, 12:45 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 12:45 WIB
Jokowi Ajak Kaum Milenial Untuk Tidak Golput di Festival Satu Indonesia
Calon Presiden petahana Joko Widodo saat memberikan pidato politiknya pada acara Festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/3). Pada pidatonya Jokowi mengenalkan kartu prakerja bila terpilih. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan program Kartu Prakerja menuai berbagai respons. Banyak yang beranggapan bahwa program tersebut salah format karena konten pelatihan seperti yang ditawarkan oleh Kartu Prakerja bisa didapat secara cuma-cuma alias tanpa harus membayar. 

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja, Panji Winanteya Ruky, mengatakan bahwa masyarakat sebagai konsumen atau peserta, cukup rasional untuk memilih pelatihan yang tidak disediakan di platform lain.

"Jadi kalau ada yang serupa, maka tentunya masyarakat sebagai konsumen rasional tidak akan beli atau menggunakan kursus-kursus yang mungkin ada di publik secara gratis. Kemudian dia akan menggunakannya dengan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan," kata Panji, Kamis (23/4/2020).

Menurutnya, hampir semua pelatihan daring yang saat ini banyak digratiskan, bisnis utamanya menyediakan pelatihan berbayar, bersertifikat dan dengan silabus. Namun, dalam masa pandemi ini, menurut Panji, perusahan edutech menyediakan pelatihan gratis sebagai program CSR.

Tugas pemerintah saat ini, kata Panji, adalah menyediakan pilihan sebesar-besarnya kepada masyarakat melalui Kartu Prakerja. Sebab, ada 5,6 juta peserta yang disasar tahun ini, dengan latar belakang individu yang berbeda-beda. Baik pendidikan kebutuahan, dan minat.

"Dengan adanya pilihan beragam, mulai manajemen risiko, pogramming, coding itu ada, kalau memang butuh yang lebih advance," kata dia.

Namun, lanjut Panji, untuk pelaku usaha kecil, dalam melakukan inventarisasi stok, atau menambah menu, dan kebutuhan pengembangan lainnya, disediakan pelatihan yang ringan dengan harga yang lebih murah.

"Sehingga dia bisa tingkatkan komptensinya. Jadi mari kuta percaya ke konsumen bahwa mereka bisa memilih pelatihan di Kartu Prakerja dengan rasional," pungkasnya.

168.111 Orang Lolos Program Kartu Prakerja Tahap I

Jokowi Ajak Kaum Milenial Untuk Tidak Golput di Festival Satu Indonesia
Calon Presiden petahana Joko Widodo saat memberikan pidato politiknya pada acara Festival Satu Indonesia di Istora, Senayan, Jakarta, Minggu (10/3). Pada pidatonya Jokowi mengenalkan kartu prakerja bila terpilih. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, sebanyak 168.111 orang berhasil lolos seleksi penerima program kartu prakerja gelombang pertama. Saat ini proses yang sedang berlangsung adalah menyelesaikan proses tranfer ke rekening virtual account para peserta.

Nantinya setiap peserta akan mendapat paket manfaat senilai Rp 3,55 juta. Adapun paket bantuan tersebut terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta dan insentif pasca pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan untuk empat bulan, serta insentif survei bekerja senilai total Rp 150.000. 

"Sebanyak 168.111 peserta yang telah join ke gelombang pertama yang ditetapkan penerima program kartu prakerja. Saat ini sedang berlangsung proses transfer ke rekening virtual account dari 168.111 peserta tersebut," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari  dalam video conference di Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Denni mengatakan, proses pencairan dana ke peserta akan selesai pada hari ini dan memakan waktu hingga 3-5 jam. Para peserta juga nantinya akan menerima notifikasi sms pemberitahuan bahwasanya telah menerima manfaat program kartu prakerja.

Setelah saldo virtual cair, para penerima manfaat tersebut dapat langsung memilih program pelatihan yang disediakan oleh pemerintah. Dari 8 platform digital, sebanyak 1.500 pelatihan disediakan bagi para peserta.

"Silahkan memilih pelatihan yang sesuai jadi yang penting uang tersebut tidak bisa di-cash dicatatkan semua ada sudah di vittual acount dari peserta. Pesrrta memiliki otoritas penuh memilih pelatihan yang dinginkan," kata dia.

Dia menambahkan, bagi peserta gelombang pertama yang tidak masuk, bisa kembali mendaftar di gelombang selanjutnya.

"Mereka yang tidak diterima mereka bisa liat, belum ada di situ kami persilahkan bergabung dengan gelombang ke II untuk satu klik saja," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya