Jack Ma: Pengalaman Tenaga Medis Penting untuk Lawan Corona

Pendiri Alibaba Group Jack Ma mengembangkan platform Global MediXchange for Combating Covid-19.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 02 Mei 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 20:00 WIB
Jack Ma Bicarakan Digital Ekonomi di Depan Delagasi IMF-Bank Dunia
Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma mengatakan “pebisnis tak punya rasa takut, kompetitor yang seharusnya takut”.Liputan6.com/Angga Yuniar

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Alibaba Group Jack Ma mengatakan bahwa berbagi pengetahuan dan pengalaman dari para pekerja medis merupakan hal yang krusial dalam usaha penanganan wabah virus corona (Covid-19).

Kesimpulan itu didapatkannya setelah mengikuti perkembangan pandemi virus corona selama tiga bulan terakhir.

"Kami sadar bahwa dalam pandemi ini dunia tidak hanya membutuhkan perlengkapan medis, pengalaman para petugas medis sebagai garda terdepan dalam menghadapi pandemi juga begitu penting," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (2/5/2020).

Berbekal pengalaman tersebut, Jack Ma kemudian mengembangkan platform Global MediXchange for Combating Covid-19 (GMCC) untuk berbagi pengalaman dalam menangani virus corona.

Hingga kini, GMCC telah menyelenggarakan sesi berbagi pengetahuan antara pimpinan gugus tugas penanganan pandemi dan pakar medis di China, dengan tenaga medis berasal dari rumah sakit di  berbagai negara, seperti Rwanda, Ethiopia, Afrika Selatan, Zimbabwe, termasuk Indonesia.

Selain pengalaman, Jack Ma melanjutkan, solidaritas dan kolaborasi merupakan faktor penting lain untuk menjadi senjata melawan penyebaran pandemi ini.

"Solidaritas dan kolaborasi menjadi kunci kesuksesan kita. Solusinya terletak bukan pada isolasi, melainkan pada kerja sama," seru Jack Ma.   

Tangani Virus Corona, Bantuan Alat Medis Jack Ma Tiba di Indonesia

Bantuan logistik dari Jack Ma
Bantuan logistik dari Jack Ma berupa masker, alat tes Covid-19, dan APD untuk tenaga kesehatan telah tiba di Indonesia. (Foto: Jack Ma Foundation)

Pada Jumat (27/3/2020) kemarin, donasi tahap pertama yang diberikan pendiri Alibaba Group Jack Ma berupa perlengkapan medis esensial untuk penanganan virus corona Covid-19 yang disumbangkan untuk Indonesia telah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.

Pengiriman tersebut merupakan bagian dari donasi perlengkapan medis yang disalurkan Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation kepada empat negara di Asia Tenggara, meliputi Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina yang diumumkan pada Kamis (19/3/2020) pekan lalu.

Keempat negara tersebut akan menerima sejumlah perlengkapan medis dengan total 2 juta masker, 150 ribu test kit, 20 ribu baju pelindung, dan 20 ribu pelindung wajah. Tahapan donasi berikutnya direncanakan untuk tiba di Jakarta dalam waktu dekat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan apresiasi atas pemberian bantuan tersebut.

"Kami menyampaikan rasa terima kasih untuk Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation atas upayanya dalam memberikan dukungan bantuan peralatan yang dibutuhkan bagi Indonesia," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/3/2020).

Diserahkan ke BNPB

Jack Ma
Jack Ma sumbang 1 juta masker untuk Jepang, beratnya 49,4 ton. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Luhut mengatakan, pemberian tersebut akan diserahkan kepada Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), untuk kemudian didistribusikan bagi masyarakat luas.

"Pengalaman dari berbagai belahan dunia memperlihatkan bahwa pengujian virus yang akurat dan ketersediaan peralatan perlindungan bagi para tenaga medis yang memadai, merupakan hal yang sangat penting sekaligus efektif dalam mencegah meluasnya penyebaran wabah Covid-19," tuturnya.

Donasi ini merupakan bagian dari upaya global yang dilakukan Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation untuk mendukung berbagai wilayah di dunia yang terdampak krisis Covid-19, seperti ke beberapa negara Asia, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Afrika.

Kedua yayasan juga telah merilis pedoman digital bagi para tenaga medis dan fasilitas kesehatan dalam beberapa bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, dan akan diterjemahkan dalam beberapa bahasa lainnya.

Pedoman ini memuat pelajaran dan pengalaman penting dari para dokter, tenaga medis, dan staf Rumah Sakit Rujukan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang yang berada di garda terdepan penanganan virus corona dan berperan penting dalam mengurangi penyebarannya di Tiongkok.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya