Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat Indonesia sebagai negara pengekspor produk sabun ketiga ke dunia, dengan ekspor produk sabun dan turunannya pada periode Jan-Apr 2020 sebesar USD 343,7 juta.
Melansir Instagram resmi @kemendag, dan laman djpen.kemendag.go.id, Selasa (9/6/2020), nilai ekspor sabun itu naik 8,64 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Maka melihat hal tersebut, Kemendag menyebut Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam industri sabun.
Baca Juga
Maka impor sabun Eropa diperkirakan akan terus meningkat, dengan produk-produk sabun yang bersumber dari negara-negara berkembang. Importir utama sabun di Eropa, yaitu Jerman, Prancis, dan Inggris adalah pasar yang menarik.
Advertisement
Tren sabun di pasar Uni Eropa telah menjadi gaya hidup baru yang terpisah dari kategori tradisional. Sabun menggabungkan pasar perawatan kesehatan & tubuh, hadiah atau souvenir, dan pewangi rumah.
Lebih lanjut, Kemendag menjelaskan apabila Anda pengusaha sabun dan ingin melakukan ekspor ke Uni Eropa, Anda harus pelajari dahulu tren dan segmen pasar yang akan dituju.
Berikut ada tiga segmen pasar yang harus Anda ketahui sebelum melakukan ekspor sabun ke Uni Eropa, yakni segmen bawah, menengah ke atas, dan premium.
Segmen pasar yang lebih rendah/lebih rendah didominasi oleh produk-produk sabun curah yang diposisikan sebagai sabun sehingga pengusaha Indonesia disarankan untuk tidak menargetkan segmen pasar ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pasar Menengah ke Atas
Kemudian segmen pasar menengah ke atas, sabun diharapkan memiliki nilai tambah seperti aspek keberlanjutan, ramah lingkungan, buatan tangan, dan asal produk sabun. Sedangkan di segmen pasar premium / mewah, sabun menawarkan nilai tambah ini tetapi juga ditambahkan dengan bahan-bahan alami, unik dan memiliki merek internasional.
Harga sabun di Uni Eropa tergantung pada persepsi nilai oleh konsumen di segmen pasar Ternate. Ini dipengaruhi oleh bauran pemasaran produk sabun yang ditawarkan. Beberapa aspek atau faktor yang dimaksud seperti manfaat produk, promosi, tempat penjualan (reseller positioning), dan harga yang sesuai.
Pengusaha Indonesia diharapkan dapat belajar tentang berbagai segmen pasar sabun di Uni Eropa dan menempatkan produk mereka dengan lebih baik. Produk sabun yang lebih fungsional harus dibuat dalam jumlah besar dan lebih sensitif terhadap harga.
Sedangkan untuk segmen pasar menengah ke atas, produk sabun diharapkan menawarkan fungsi lain seperti bahan alami dan ramah lingkungan. Untuk segmen pasar premium, lebih banyak nilai tambah dibutuhkan seperti kemasan yang menarik, buatan tangan, aroma khusus, dan bersertifikat.
Dikarenakan saluran pemasaran atau distribusi di Uni Eropa tidak jauh berbeda dengan produk di sektor lain, sehingga saluran distribusi produk sabun yang dapat dieksplorasi adalah dengan importir / distributor besar dan pengecer.
Advertisement