Liputan6.com, Jakarta Pandemi virus corona (Covid-19) ternyata memunculkan banyak miliarder baru dari sektor e-commerce di China. Persaingan antar pengusaha juga semakin ketat, di mana mereka saling berkompetisi untuk menjadi yang terkaya di Tiongkok.
Seperti dirasakan pendiri Alibaba Group Jack Ma, yang kini tak lagi duduk sebagai orang terkaya kedua di China. Menurut laporan Forbes Real-Time Billionaire, posisinya tergeser oleh miliarder e-commerce asal Shanghai yang juga pendiri platform digital Pinduoduo, Colin Huang.
Advertisement
Baca Juga
Saham Pinduoduo yang dipimpin Huang naik 6 persen ke level tertinggi sepanjang masa, yakni USD 87,58 di perdagangan Nasdaq pada Jumat (19/6/2020).
Pria berusia 40 tahun tersebut kini memiliki kekayaan USD 45,4 miliar, hanya kalah dari CEO Tencent Holdings Ma Huateng (Pony Ma) yang diperkirakan bernilai USD 51,5 miliar.
Menurut laporan Forbes, Rabu (24/6/2020), lonjakan saham Pinduoduo yang mencapai lebih dari 300 persen pada tahun lalu telah membuat Huang yang juga mantan teknisi Google, mempersempit jarak kekayaannya dengan pendiri Google Larry Page (USD 64,3 miliar) dan Sergey Brin (USD 62,6 miliar).
Dia juga telah melewati mantan CEO Google Eric Schmidt yang punya aset sekitar USD 15,1 miliar. Pinduoduo yang terlahir pada 2015 dalam waktu singkat telah berhasil menjadi salah satu bisnis ritel online terbesar di China, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar USD 104 miliar.
Sebelum mendirikan Pinduoduo, Huang telah membangun Xinyoudi Studio untuk mengembangkan dan mengoperasikan game online, serta Ouku.com, sebuah platform online untuk konsumen elektronik dan peralatan rumah tangga.
Huang sendiri memulai karirnya di markas besar Google di Amerika Serikat (AS) pada 2004, untuk kemudian pindah ke Tiongkok sebagai bagian dari tim yang mendirikan Google China.
Selain itu, Huang juga dilatih sebagai ilmuwan data dan telah mempresentasikan karyanya di konferensi internasional seperti ACM SIGMOD Conference dan International Conference on Machine Learning.
Semasa kuliah, Huang mengenyam pendidikan di Universitas Zhejiang dan meraih gelar sarjana di bidang Ilmu Komputer, serta gelar magister di bidang Ilmu Komputer pada Universitas Wisconsin-Madison.
Saksikan video di bawah ini:
Intip Harta Terkini 5 Orang Terkaya Dunia asal Indonesia, Siapa Saja?
Bloomberg merilis Indeks Bloomberg Billionaires pada Juni ini. Ini merupakan peringkat harian orang terkaya di dunia, yang mengacu pada jumlah kekayaan mereka.
Melansir laman Bloomberg, Rabu (24/6/2020), indeks ini menunjukkan perhitungan dan analisis kekayaan bersih masing-masing miliarder serta sektor yang mereka geluti. Angka-angka diperbaharui mengacu pada penutupan perdagangan harian di New York.
Baca Juga
Dari 500 miliarder dunia yang dirilis Bloomberg, tercatat ada 5 orang Indonesia yang masuk dalam daftar. Mereka yakni Hartono bersaudara (Budi Hartono dan Michael Hartono), Tan Siok Tjen, Prajogo Pangestu dan Prakash Lohia.
Berikut rincian harta 5 orang terkaya dunia asal Indonesia dan posisinya:
1. Budi Hartono
Dalam Indeks Bloomberg Billionaires, Budi Hartono masuk peringkat 113. Dengan nilai kekayaan USD 14 miliar (Rp 198,8 triliun). Sumber kekayaan antara lain berasal dari Grup Djarum dan PT Bank Central Asia.
2. Michael Hartono
Posisi berikutnya masih dipegang keluarga Hartono. Tepatnya, Michael Hartono yang berada pada posisi 118. Dilaporkan nilai kekayaannya mencapai USD 13,1 miliar (Rp 184,7 triliun). Sumber kekayaan antara lain berasal dari Grup Djarum dan PT Bank Central Asia.
3. Tan Siok Tjien
Posisi berikutnya adalah Tan Siok Tjien. Nilai kekayaannya mencapai USD 6,82 miliar (Rp 96,8 triliun). Istri dari mendiang pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo ini berada pada posisi 261.Â
4. Prajogo Pangestu
Pendiri Barito Group ini masuk peringkat 294 dari daftar. Nilai kekayaannya mencapai USD 6,35 miliar (Rp 90,1 triliun).Â
5. Prakash Lohia
Tercatat memiliki kekayaan USD 6,0 miliar (Rp 85,2 triliun), Prakash Lohia masuk peringkat 312. Sri Prakash Lohia adalah pendiri dan Ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation adalah perusahaan petrokimia dan tekstil.
Â
Advertisement