Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) melibatkan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) mitra binaan dalam penanganan Covid-19.
Tahun ini, perusahaan memprogramkan dana mitra binaan yang tersalurkan Rp 9,4 miliar atau naik 8 persen dari tahun lalu.
Baca Juga
“Pemberdayaan UMKM ini sebagai wujud komitmen kami untuk meningkatkan kemampuan UMKM agar menjadi tangguh dan mandiri,” ujar VP Corporate Social Responsibility KAI Agus Supriyono, dalam keterangannya, Jumat (26/6/2020).
Advertisement
Lanjut Agus pada Mei lalu, KAI memesan masker dan baju APD cover all dari mitra binaan di sektor tekstil yang berasal dari Bandung dan Yogyakarta.
Sebagai BUMN, KAI memang bertugas ikut mengembangkan usaha masyarakat melalui program mitra binaan yang dimiliki KAI.
Agus menjelaskan, masker dan APD cover all tersebut diserahkan ke Pemkot Bandung dan Anggota Komisi VI DPR RI. APD didistribusikan kepada masyarakat dan sejumlah rumah sakit yang membutuhkan.
Selain pesanan KAI, produksi masker dan APD UMKM ini juga dipesan instansi pemerintah dan rumah sakit. Bahkan produksinya kini semakin inovatif dengan memberikan ornamen batik pada APD.
“Melalui berbagai pesanan dan inovasi tersebut, diharapkan dapat terus memutar roda perekonomian UMKM di tengah pandemi,” ujar dia.
Bahkan di sektor makanan, seluruh mitra binaan KAI didorong untuk menjual secara online hasil produksinya, termasuk UMKM di sektor petani sayur wilayah Bandung dan Sukabumi.
Hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan yang sempat diterapkan di berbagai wilayah, sehingga mitra binaan harus menyesuaikan pola pemasarannya.
Tonton Video Ini
Program Kemitraan
Tercatat hingga Juni 2020, KAI memiliki 2.414 UMKM mitra binaan yang tersebar di seluruh wilayah kerja KAI.
UMKM tersebut meliputi tujuh sektor, yaitu sektor Industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan jasa.
“Pada 2019, KAI telah menyalurkan Rp 8,7 miliar untuk program kemitraan yang diberikan kepada mitra binaan kami. Pada 2020, kami memprogramkan dana mitra binaan yang tersalurkan adalah sebanyak Rp9,4 miliar atau naik 8 persen,” kata Agus.
Kemudian, selain memberikan pembiayaan modal usaha, KAI juga melakukan pembinaan dan pelatihan oleh pakar di bidang masing-masing. Pelatihan tersebut meliputi proses produksi, pengemasan produk, pemasaran, dan sebagainya.
“Di samping itu, KAI rutin mendorong promosi mitra binaan agar semakin dikenal oleh masyarakat melaluisosial media seperti youtube, Instagram, facebook, kegiatan bazar dan pameran baik di tingkat nasionalmaupun internasional,” katanya.
Advertisement