Liputan6.com, Jakarta Sejumlah perusahaan melakukan boikot terhadap Facebook dengan menarik iklan-iklan mereka di platform media sosial itu. Imbasnya, kekayaan miliarder pemilik Facebook Mark Zuckerberg hilang USD 7,2 miliar atau sekitar Rp 102,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.262).
Mengutip laman New York Post, Minggu (28/6/2020), perusahaan besar seperti Unilever dan lainnya memboikot Facebok lantaran platform media sosial itu dinilai gagal dalam menjaga ketertiban bermedia sosial dari ujaran kebencian dan disinformasi.
Saham perusahaan dilaporkan turun 8,3 persen, terdalam dalam 3 bulan terakhir. Unilever bahkan menyatakan akan menghentikan penjualan produk mereka lewat Facebook.
Advertisement
Baca Juga
Verizon, Hershey Co. dan Honda juga turut menarik iklan mereka dari platform. Coca Cola juga bilang akan memblokir iklan mereka di seluruh media sosial sebulan ini.
Nilai saham Facebook jatuh USD 56 miliar dan hal itu membuat kekayaan Zuckerberg jatuh USD 82,3 miliar, menurut data Bloomberg Billionaire Index. Posisi Zuckerberg turun dari peringkat 3 ke 4, digantikan oleh Bos LVMH Bernard Arnault.
Adapun, sebelumnya, disebutkan Facebook menolak menghapus unggahan Presiden AS Donald Trump yang mengancam bakal menerapkan tindakan kekerasan kepada para pengunjuk rasa. F
acebook juga disebutkan tidak melabeli postingan yang mengundang sarkasme dan kebencian dengan filter yang seharusnya, sehingga platform tersebut menjadi sarang informasi hoax yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
Saksikan video di bawah ini:
Kenalkan Miliarder Perempuan Milenial Dunia yang Sulit Dicari dan Gemar Koleksi Supercar
Miliarder wanita di China kerap identik selalu mengendarai kendaraan mewah seperti Ferrari dan Lamborghini. Bisa dikatakan ini benar adanya. Ji Kaiting salah satunya.
Dia disebut sebagai miliarder termuda di dunia dan memiliki sejumlah mobil mahal yang sangat diidamkan dengan edisi terbatas.Â
Ji juga dikenal sebagai sosok yang misterius yang minim pemberitaan, dan sikapnya yang rendah hati telah membangkitkan rasa penasaran banyak orang. Ji rupanya berasal dari keluarga terpandang.Â
Seperti dikutip dari laman South China Morning Post, Jumat (26/6/2020), Ji merupakan anak dari Ji Haipeng, CEO perusahaan real estate Logan Property Holdings.
Baca Juga
Berdasarkan laporan Forbes di 2014, Ji berhasil menjadi miliarder termuda di dunia pada usia 24 tahun. 5 tahun berselang, kekayaan bersihnya telah mencapai USD 1,3 miliar (Rp 18,3 triliun) pada 2019.
Ketika berusia 24 tahun, ayahnya mewariskan kekayaan keluarga atas nama dirinya. Ji juga menerima 85 persen kepemilikan perusahaan, dan membuatnya jadi pemegang saham terbesar di Logan Property Holdings.
Di samping keberuntungan besar yang dimilikinya, Ji sejatinya memang seorang pekerja keras. Dia selalu menjadi yang pertama di kelasnya, dan memperoleh diploma dari Singapore Institute of Management, serta gelar sarjana di bidang keuangan dan ekonomi pada University of London.
Dalam hal pekerjaan, Ji telah menunjukan kemampuan yang didapatnya selama kuliah sembari membantu sang ayah menjalankan usaha. Para karyawan di perusahaan tersebut juga telah mengakui keterampilan manajemennya yang sangat baik.
Selain dari latar belakang tersebut, Ji tetaplah seorang gadis normal. Dia suka berdandan dan punya selera tinggi soal mobil.
Berbagai laporan mengatakan dia menyukai Ferrari, khususnya yang dijual terbatas. Ji memiliki LaFerrari yang jumlah produksinya hanya ada 499 unit di seluruh dunia. Selain itu, ia juga mempunyai mobil sport Pagani dan McLaren yang didesain khusus.
Â
Advertisement
Dikenal Rendah Hati dan Single
Di balik seluruh kisah tersebut, Ji tetap menjadi sosok yang membumi. Itu dibuktikan saat dirinya dinobatkan sebagai miliarder termuda dunia pada 2014.
Para reporter kala itu kesulitan mengumpulkan informasi tentangnya. Ini lantaran Ji Kaiting merupakan nama samaran dalam tulisan latin, berbeda dengan nama kelahirannya dalam Bahasa China.
Kei Perenna Hoi Ting merupakan nama resminya. Tapi di masa lalu ia juga menggunakan nama Ji PeiLi untuk memperkenalkan dirinya.
Tak hanya itu, fotonya juga sulit ditemukan. Bahkan karyawan perusahaan menyatakan mereka hampir tidak mengenali wajahnya.
Meskipun sulit untuk melacak kehidupan personalnya, media China mengumumkan bahwa Ji saat ini masih lajang. Dengan segala kesuksesan dan pencapaian menakjubkan yang dimiliki, tampak mengejutkan bahwa Ji masih single.
Situasi tersebut pastinya membuat Ji menjadi salah satu wanita bujangan paling diincar di luar sana, dan beberapa diantaranya berharap status single yang dimilikinya dapat segera berubah jadi taken.