Konsumsi Gas Niaga PGN Turun 17 Persen Imbas Corona

PGN mengalami penurunan permintaan selama pandemi covid-19 ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Jul 2020, 17:15 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2020, 17:15 WIB
20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mengalami penurunan permintaan selama pandemi covid-19 ini. Untuk sektor industri dan niaga penurunan permintaannya hingga 17 persen.

Hal tersebut dipaparkan oleh Direktur Utama PGN, Suko Hartono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Senin (6/7/2020), menjelaskan bahwa selama pandemi memang berdampak pada konsumsi gas dari industri. Hal ini disebabkan karena industri juga banyak yang berhenti beroperasi. 

"Volume niaga kami terpukul. Penjualan turun mines 17 persen. Karena industri ini menurunkan pemakaian," ujar Suko.

Kendati sektor industri dan niaga mengalami penurunan, untuk sektor pengangkutan gas penurunannya tak terlalu parah. Suko mencatat penurunan pengangkutan hanya 1,6 persen.

"Kami memang di volume pengangkutan mengalami penurunan 1,6 persen. Memang masih gak terlalu berdampak," imbuh dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Gas Khusus

PGN membangun  fasilitas Liquid Natural Gas (LNG) Terminal di Pelabuhan Tanjung Perak, Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur yang akan beroperasi secara bertahap pada tahun ini.
PGN membangun fasilitas Liquid Natural Gas (LNG) Terminal di Pelabuhan Tanjung Perak, Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur yang akan beroperasi secara bertahap pada tahun ini.

Suko berharap dengan adanya harga gas khusus bisa mendorong industri kembali bergeliat, utamanya untuk sektor industri dan niaga. Ia berharap dengan adanya harga gas murah untuk industri bisa mendorong industri kembali beroperasi optimal dan meningkatkan konsumsi gas.

"Harapan kami dengan adanya harga khusus enam dolar itu bisa meningkatkan produksi mereka. Sehingga mereka bisa menggunakan, dan perekonomian tumbuh dan penggunaan gas kembali normal," pungkas Suko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya