Perjalanan Meningkat, Lion Air Pekerjakan Kembali 2.600 Karyawan yang Dirumahkan

Lion Air Group sempat melakukan pemangkasan terhadap 2.600 karyawan imbas pandemi Corona.

oleh Athika Rahma diperbarui 09 Jul 2020, 10:46 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2020, 10:46 WIB
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.
Liputan6.com, Jakarta Maskapai Lion Air Group mempekerjakan kembali 2.600 karyawan yang sebelumnya dirumahkan karena kontrak yang tak lagi diperpanjang imbas dampak Corona. 
 
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menyatakan, hal ini dilakukan sebab tren operasional layanan penerbangan sejalan permintaan perjalanan udara atau angkutan udara terus tumbuh.
 
"Diprediksi mendekati kembali normal diharapkan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan," ujar Danang dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (9/7/2020). 
 
Laju atau tren pertumbuhan jumlah penumpang terus meningkat dari bulan ke bulan. Hal itu terlihat dari terjadinya pergerakan perekonomian menuju arah yang lebih baik, karena berbagai program dan inisiasi pemerintah,
 
Selain itu, harga rapid test yang semamin terjangkau juga membuat calon penumpang mudah untuk bepergian dengan pesawat. 
 
Kemudian, akses untuk mendapatkan uji kesehatan dinilai semakin mudah dan sudah tersedia di beberapa titik lokasi, demikian pula kelengkapan persyaratan dokumen perjalanan udara bagi penumpang. 
 
"Untuk itu, Lion Air Group memberikan kesempatan kepada kurang lebih 2.600 orang (tenaga kerja) yang sebelumnya tidak diperpanjang masa kontrak kerja untuk dapat bekerja kembali, seiring dengan peningkatan operasional," tutur Danang. 
 
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Lion Air Group sempat melakukan pemangkasan terhadap 2.600 karyawan imbas pandemi Corona. Kontrak mereka selesai dan tidak diperpanjang kala itu. 

Saksikan video di bawah ini:

Lion Air: Tak Benar Kami Berhenti Operasi

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan memutuskan tarif batas atas tiket pesawat turun sebesar 12-16 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lion Air Group yaitu Lion Air, Wings Air dan Batik Air akan menaikkan kapasitas penerbangan dibandingkan bulan sebelumnya yang dimulai pada Juli 2020 serta dilanjutkan ke bulan-bulan berikutnya.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, Lion Air Group akan terus mengoperasikan pesawat-pesawatnya untuk melayani rute-rute penerbangan domestik dimana saat ini permintaannya terus meningkat.

"Jadi tidak benar jika ada informasi yang mengatakan Lion Air Group berhenti beroperasi, terkait informasi yang beredar ini sedang ditelusuri sumbernya," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (6/7/2020).

Layanan penerbangan berjadwal dari dan menuju kota-kota besar hingga setingkat kecamatan atau kabupaten, antara lain mencakup Jakarta, Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Lombokd an Bali.

Selain itu juga Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan, Makassar, Kendari, Palu, Gorontalo, Manado, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Timika, Jayapura, Merauke, Berau, Sampit, Lubuk Linggau, Labuan Bajo, Luwuk, Tambolaka, Waingapu, Bima, Sumbawa, Ende, Gunung Sitoli dan wilayah atau daerah lainnya.

"Lion Air Group akan terus melayani dan mengembangkan rute-rute lainnya seiring permintaan layanan transportasi udara," kata Danang.

"Lion Air Group optimis, bahwa tren perjalanan udara akan terus membaik dan meningkat sejalan kemudahan persyaratan bepergian menggunakan pesawat udara bagi penumpang," tambah dia. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya