Aliran Modal Asing Masuk Indonesia di Triwulan II Capai USD 10,2 Miliar

Bank Indonesia mencatat aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan II 2020 sebesar USD 10,2 miliar

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Jul 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 15:00 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan II 2020 mencatat net inflows sebesar USD 10,2 miliar dolar AS.

Bank Indonesia memperkirakan aliran masuk modal asing kembali berlanjut meskipun pada awal Juli 2020 sempat menurun akibat kenaikan ketidakpastian pasar keuangan global.

"Prospek berlanjutnya aliran masuk modal asing dipengaruhi likuiditas global sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter negara maju," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Kamis (16/7/2020).

Selain itu, juga disertai tingginya daya tarik aset keuangan domestik dan tetap terjaga keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cadangan Devisa

Ilustrasi Pantau Rupiah (2)
Ilustrasi Pantau Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Sementara untuk posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2020 meningkat menjadi USD 131,7 miliar. Sebelumnya, cadangan devisa pada Mei tercatat sebesar USD 130,5 miliar.

Jumlah ini setara pembiayaan 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Selain itu, ketahanan sektor eksternal ekonomi Indonesia tetap terjaga baik. Defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2020 diperkirakan tetap rendah. Ini dipengaruhi dengan membaiknya neraca perdagangan sejalan dengan peningkatan ekspor sejumlah komoditas, serta penurunan inor akibat masih lemahnya permintaan domestik.

“Data Juni 2020 menunjukkan neraca perdagangan di triwulan II mencatat surplus USD 2,9 miliar meningkat dari surplus triwulan sebelumnya sebesar USD 2,6 miliar,” tegas Perry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya