Percepat Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Perluas Sasaran Penerima KUR

Pemerintah mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dengan mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Agu 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2020, 19:30 WIB
Refleksi Akhir Masa Jabatan Anggota MPR, DPR, dan DPD
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan paparan dalam acara Dialog Refleksi Akhir Masa Jabatan Anggota MPR, DPR, dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Dialog membahas capaian kinerja DPR, MPR, dan DPD periode 2014-2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya dengan mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memperluas target calon penerimanya. Termasuk kepada organisasi keagamaan, seperti Pemuda Muhammadiyah.

"Bentuk dukungan pemerintah antara lain berupa tambahan subsidi bunga, penundaan angsuran pokok, kredit modal kerja berbunga murah, penjaminan kredit dan insentif pajak,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara Penyaluran KUR bagi UMKM Anggota Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah dan Peresmian Kios Warga Pemuda Muhammadiyah (WargaMU) di Kotagede, Yogyakarta, Sabtu (8/8/2020).

Menurut Airlangga, pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada aspek kesehatan. Tetapi juga telah meluas ke aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Sehingga, penanganannya tak bisa dari segi kesehatan saja, namun harus beriringan dengan ekonomi. Untuk itu, pemerintah akan tetap menjaga keseimbangan antara menjaga kesehatan masyarakat dan mata pencaharian hidup.

Diantaranya dengan menjaga keberlangsungan operasional UMKM yang selama beberapa bulan terakhir menurun omzetnya akibat pandemi Covid-19. Kepada UMKM, pemerintah telah mengalokasikan sebesar Rp 123,46 triliun yang termasuk dalam anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 695,20 triliun.

UMKM menjadi salah satu fokus prioritas pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mengingat peranan pentingnya terhadap perekonomian, khususnya kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan tenaga kerja.

“Jumlah pengusaha UMKM ini dapat didorong berdasarkan nama, alamat dan jenis usaha. Jadi pemerintah bisa mengakselerasi agar UMKM bisa menjadi motor penggerak dan pengungkit perekonomian nasional,” tutur Menko Airlangga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penyaluran KUR

Pemberdayaan UMKM dengan KUR Berbunga Rendah
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah industri Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus mendongkrak UMKM dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga cukup rendah, yakni 6 persen. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Kali ini, pemerintah menyaluran KUR Syariah bagi UMKM anggota PP Pemuda Muhammadiyah dan Peresmian Kios Warga Pemuda Muhammadiyah (WargaMU). Tujuannya, untuk menguatkan permodalan melalui pembiayaan KUR, dalam hal ini kepada pemilik Kios WargaMU.

KUR Syariah tersebut diserahkan oleh BRI Syariah dan Bank Jateng. Rinciannya yakni dari BRI Syariah, KUR diberikan kepada 19 debitur dengan nilai Rp 655 juta. Adapun dari jumlah tersebut, KUR BRI Syariah untuk Kios WargaMU diberikan kepada 3 debitur dengan total sebesar Rp 140 juta. Sementara, KUR Syariah dari BPD Jateng sejumlah Rp 70 juta diberikan kepada 3 debitur.

Bersamaan dengan itu, ada beberapa Kios WargaMU yang juga diluncurkan secara resmi secara live dari beberapa lokasi. Yaitu dari Kantor BRI Syariah KCP Kabupaten Gunung Kidul, BRI Syariah KCP Kabupaten Bantul, BRI Syariah KCP Kapubaten Sleman Affandi, BRI Syariah KCP Kabupaten Kulonprogo, BRI Syariah KC Kota Yogyakarta, Bank Jateng Cabang Kabupaten Muntilan, Bank Jateng Cabang Kabupaten Purwokerto, dan Bank Jateng Cabang Kabupaten Kebumen.

Pada kegiatan ini, juga dilaksanakan penyerahan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari BRI Group, Bank Jateng, BPD DIY, Jamkrindo, Askrindo, Jamkrindo Syariah, dan Askrindo Syariah dengan total Rp 590 juta.

“Kami di pemerintah sangat terbuka terhadap data-data para pemuda yang akan menjadi socioenterpreneur. Membangkitkan ekonomi Indonesia adalah pekerjaan kita semua, para stakeholders, termasuk para pemuda. Sehingga tentu dengan momentum paska Covid-19, kita perlu menyiapkan bangsa Indonesia menjadi aman dan produktif, serta bisa bertransformasi, dan menjadi salah satu yang pertama keluar dari pandemi,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam acara ini adalah Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, anggota Tim Ahli Menko Perekonomian Franky Sibarani, Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah Ahmad Syauqi Suratno, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafidz, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, serta perwakilan Direksi BRI, BRI Syariah, Bank Jateng, BPD DIY, Jamkrindo, Askrindo, Jamkrindo Syariah dan Askrindo Syariah, juga para pemilik UMKM anggota Pemuda Muhammadiyah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya