Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan bahwa dirinya kerap menjadi korban misleading sebuah pemberitaan. Meski mengaku frustrasi, hal ini ia maklumi karena menyadari adanya kepentingan banyak pihak.
“Kalau pun isinya apa, judulnya misleading, karena saya sering menjadi victim itu. Jadi judulnya apa isinya apa,” ujar Menkeu dalam Pembukaan Kongres 2 AMSI: Membangun Ekosistem Media Siber Berkelanjutan, Sabtu (22/8/2020).
“Kadang-kadang frustrated, karena rasanya saya enggak ngomong kayak gitu. Kenapa jadi begitu judulnya. Tapi karena saya tahu temen-temen pengen ada kliknya, kalau ada kata Sri Mulyani ngomong sesuatu yang ada kontroversi pasti diklik gitu. Jadi saya juga memahami itu,” sambung Menkeu.
Advertisement
Sebelumnya, Sri Mulyani menyampaikan pentingnya penyampaian informasi yang akurat. Apalagi terkait situasi pendemi saat ini. Sehingga masyarakat juga tetap dapat mendapat haknya untuk memperoleh informasi yang benar.
“Kita melihat dengan kasat mata di mana adanya disinformasi yang di-mainstream-kan,” kata dia.
Dalam kesempatan ini, Menkeu menyampaikan apresiasinya kepada AMSI dan dewan pers atas upayanya menjaga kredibilitas media massa.
“Saya senang bahwa dari Kongres AMSI, dari dewan pers melakukan tugasnya dari sisi sana. Umpamanya tadi bernegosiasi dengan platform atau bahkan dengan para pemegang brand untuk bisa mereka juga memiliki etika. Karena kalau negara rusak mereka juga enggak akan bisa jual apa-apa juga di negara tersebut,” sebut Menkeu.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cakep, Sri Mulyani Beri Semangat Hadapi Pandemi Corona Lewat Pantun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melontarkan sebuah pantun dalam sambutannya pada pembukaan kongres II Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
“Gowes pagi bersandal jepit, seraya menatap sang mentari. Kongres AMSI di masa Covid, tetap semangat menjaga negeri,” begitu katanya, Sabtu (22/8/2020).
Pantun ini ia lontarkan sebagai penutup sambutannya. Dan mendadak sontak mengundang respons meriah dari peserta yang hadir secara virtual. Bahkan, Menkeu tak segan mengulanginya. Sebelumnya, Sri Mulyani menyampaikan pentingnya peran media dalam menyampaikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Tantangan kita adalah ironi. Bahwa dengan keterbukaan dan akses dan teknologi yang luar biasa cepat. Ironisnya rakyat dan masyarakat tidak selalu mendapatkan apa yang disebut the best interest of public, yaitu interest public yang harus kita jaga bersama,” ungkap Menkeu.
Di akhir, Sri Mulyani mengajak AMSI untuk bekerja sama menjaga negeri ini mengelola disrupsi agar menjadi positif dan produktif. “Mari kita bekerja sama untuk menjaga bumi Indonesia ini. Dari kemampuan kita mengelola disrupsi, bukan menolak disrupsi, tetapi bagaimana mengelola disrupsi agar menjadi produktif dan positif bagi kehidupan kita bernegara,” tutup Sri Mulyani.
Advertisement