Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menilai penanganan masalah kesehatan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terkendali. Itu sebabnya, diharapkan semua pihak tidak saling menyalahkan terkait perkembangan kasus pasien terpapar virus corona.
"Jangan kita saling menyalahkan, saat ini semua sangat terkendali," kata Luhut dalam siaran persnya, Jakarta, Jumat, (11/9/2020).
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mengatakan naik turunnya kasus baru pasien terjangkit sudah biasa. Ada masa penambahan kasus baru meningkat dan ada masanya kasus penambahan menurun.
Advertisement
"Kadang-kadang naik ke atas, kadang turun lagi. Selalu begitu," ungkap Luhut.
Luhut menambahkan pemerintah saat ini sedang fokus menangani masalah pandemi. Di lain pihak, kata dia, masyarakat juga harus ikut membantu dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Kita harus tetap taat dan disiplin terhadap protokol kesehatan," kata dia.
Berdasarkan data yang dihimpun merdeka.com, pekan ini terjadi penambahan kasus baru meningkat signifikan.
Pada Kamis, 10 September tercatat ada kasus positif Covid-19 mencapai 207.203 orang. Ada penambahan 3.861 kasus baru. Jumlah pasien sembuh bertambah 2.310 menjadi 147.510 orang. Kasus meninggal bertambah 120, total 8.456 orang.
Pada Rabu 10 September, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 3.307 kasus, kini mencapai 203.342 orang. Jumlah pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 2.242, total menjadi 145.200 orang. Kasus meninggal bertambah 106 kasus, menjadi 8.336 orang.
Pada Selasa 9 September, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 3.046 kasus menjadi 200.035. Jumlah pasien sembuh bertambah 2.306, total menjadi 142.958 orang. Kasus meninggal bertambah 100, total 8.230 orang.
Pada Senin, 8 September, kasus baru positif terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia bertambah 2.880 orang menjadi 196.989 orang. Jumlah pasien sembuh bertambah 2.077 orang, menjadi 138.575 orang. Kasus meninggal bertambah 105 orang menjadi 8.130 orang.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video di bawah ini:
Erick Thohir: Operasi Yustisi agar Warga Disiplin Protokol Kesehatan lewat Tindakan Langsung
Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menegaskan pentingnya gotong royong dan penegakan protokol kesehatan di kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.
Ini diungkapkan Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir dalam acara Pencanangan Operasi Yustisi Penggunaan Masker dan Pilkada 2020 Yang Aman, Damai dan Sehat, di Polda Metro Jaya, Kamis (9/9/2020) kemarin.
Erick Thohir menegaskan, pemerintah akan memberlakukan Operasi Yustisi. TNI-Polri bersama pemerintah daerah, didukung KPU, Bawaslu, tokoh agama, dan masyarakat akan menegakkan disiplin protokol kesehatan hingga ke desa-desa dan kelurahan.
Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo, bahwa 83 ribu titik yang tersebar di kelurahan dan desa menjadi ujung dari penyelesaian masalah.
Dia memastikan jika saat ini pemerintah terus berupaya menekan angka kasus dan fatality rate (kematian) agar berangsur membaik.
Hal ini juga menjadi tanggung jawab bersama semua pihak, mulai dari KPU, Bawaslu termasuk para kontestan yang akan bertarung dalam pilkada.
Pemerintah daerah harus bekerjasama dengan pemerintah pusat dan didukung penuh oleh KPCPEN dengan prioritas pada kesehatan.
"Jadi prioritas Komite jelas: Indonesia sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh dengan urutan prioritas yang jelas. Indonesia Sehat yang utama, kalau tidak sehat, maka tidak bekerja, kalau tidak bekerja, tidak tumbuh," tegas dia.
Dikatakan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan memastikan bahwa Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak bisa isolasi mandiri bisa dirawat di fasilitas seperti Wisma Atlet di Jakarta.
“Ini agar memastikan kita bisa menjaga para dokter, perawat dan tenaga kesehatan, para pejuang dan pahlawan penanganan Covid-19, agar tidak kewalahan dan kelelahan. Seluruh Rumah Sakit bisa menjadi bagian upaya penanganan Covid-19, dengan memprioritaskan mereka yang memiliki gejala, dan menderita sakit,” lanjut dia.
Advertisement