Pertamina Hulu Rokan Percepat Transisi Data Eksplorasi & Eksploitasi

PHR akan memastikan persiapan pemboran pada Agustus sampai Desember 2021 dapat berjalan lancar.

oleh stella maris pada 21 Sep 2020, 10:40 WIB
Diperbarui 21 Sep 2020, 11:27 WIB
Penerapan New Normal, Produksi Pertamina Kilang RU III Palembang Aman
Kilang RU III Pertamina Palembang (Dok. Humas Pertamina / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya mempercepat transfer data eksplorasi dan eksploitasi lapangan utama, agar dapat segera menyiapkan kegiatan pemboran 44 sumur di Blok Rokan.

Pertamina pun menargetkan pengeboran tersebut setelah masa peralihan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PHR, tepatnya pada 9 Agustus 2021. Direktur Utama PHR RP Yudantoro mengatakan, PHR terus melakukan komunikasi intensif ke pihak CPI agar transisi berjalan lancar sehingga bisa menjaga produksi di Blok Rokan dan menahan natural decline rate atau penurunan alamiah dengan melakukan pemboran sesuai target.

"PHR akan memastikan persiapan pemboran pada Agustus sampai Desember 2021 dapat berjalan lancar, karenanya terus dilakukan komunikasi intensif dengan CPI agar proses transfer data, informasi prosedur (SOP) maupun penyiapan lahan dapat berjalan cepat, tanpa kendala yang berarti," ujarnya.

Selain itu, lanjut Yudantoro, saat ini kegiatan transisi yang tengah dilaksanakan antara lain proses konstruksi penggantian pipa “trunk line” sepanjang kurang lebih 364 km yang membawa minyak mentah dari lapangan Rokan ke tangki penampungan di Dumai, yang selanjutnya dapat menjadi supplai untuk proses pengolahan produk di Kilang Pertamina Dumai.

Yudantoro menambahkan, PHR juga tengah mempersiapkan transisi pekerja Chevron. Nantinya mereka akan diberdayakan di PHR maupun di Pertamina sesuai ketentuan yang berlaku, seperti pekerja di blok alih kelola lainnya yang sudah pernah ditangani Pertamina sebelumnya.

"Dengan dukungan seluruh stakeholder, kami semua berharap transisi di Blok Rokan bisa berjalan dengan baik sehingga bisa menjaga produksi migas untuk mendorong ketahanan dan kemandirian energi nasional," jelas Yudantoro.

 

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya