Budi Gunadi: Program Diperluas, Penyaluran Dana PEN di Kuartal IV Bakal Lebih Besar

Penyaluran dana PEN di kuartal IV 2020 akan lebih banyak dibandingkan kuartal III 2020.

oleh Tira Santia diperbarui 07 Okt 2020, 16:47 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 16:45 WIB
Gunadi Sadikin
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin sampaikan anggaran sebesar Rp695 triliun ditargetkan dapat terserap ke dalam 6 program KPC PEN saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyaluran dana PEN di kuartal IV 2020 akan lebih banyak dibandingkan kuartal III 2020.

“Memang sesudah menyalurkan Rp 150 triliun di kuartal III ini tantangannya di kuartal ke IV lebih besar lagi, pasti ekspektasinya lebih besar lagi dari masyarakat, bagaimana kita bisa menyalurkan lebih banyak,” kata Budi dalam konferensi pers pelaporan realisasi dana PEN secara virtual, Rabu (7/10/2020).

Menurutnya, ada beberapa program yang akan diamati terus oleh Satgas sehingga penyaluran anggaran PEN pada 2020 ini dalam jumlah besar dan sesuai dengan target.

Salah satunya adalah penyaluran Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk Usaha Mikro. Pemerintah memutuskan untuk memperluas penyaluran Banpres Produktif menjadi 12 juta penerima, dari sebelumnya 9 juta penerima. Artinya terdapat penambahan 3 juta penerima banpres.

“Ada bantuan subsidi gaji yang nanti sudah disetujui Pak Presiden untuk memperluas ke guru-guru honorer, bantuan sosial tetap akan jalan yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako dan juga Kartu Prakerja itu akan terus jalan,” ujarnya.

Lanjut Budi, ada beberapa bantuan-bantuan lain, yang diperkirakan penyalurannya akan besar yakni penjaminan untuk perbankan terkait dengan perusahaan-perusahaan UMKM untuk bisa mendapatkan kredit.

“Itu juga akan kita push, kan hibahnya tadi sudah diberikan. Sekarang Insya Allah kalau modal awalnya sudah terbentuk ke depan bisa berjalan,” ujarnya.

Sehingga, hibah yang telah diberikan kepada pelaku usaha ultra mikro akan dilanjutkan dengan program penjaminan dan program kredit agar perputaran perdagangan terjadi kembali. Satgas PEN akan bekerjasama erat dengan Satgas Kesehatan.

“Agar itu tadi, protokol kesehatan dijalankan dengan baik sehingga rasa aman rakyat timbul dan mereka mau keluar untuk mulai melakukan kontak fisik dan berbelanja kembali, jadi jangan lupa pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” pungkasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Realisasi Dana PEN hingga 30 September Capai Rp 318,5 Triliun

Gunadi Sadikin
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin optimis dapat merealisasikan target penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional hingga akhir tahun 2020 saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/9/2020). (Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19)

Sebelumnya, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin, melaporkan realisasi anggaran PEN mulai 4 Juli hingga 30 September mencapai Rp 318,5 triliun.

“Secara signifikan di kuartal III ini secara total sudah Rp 318,5 triliun yang kita salurkan sejak didirikannya Satgas ini dibentuk pada Juli 2020 dari total target Rp 695,2 triliun. Kita berdoa mudah-mudahan penyaluran di Kuartal III Ini bisa memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap pertumbuhan ekonomi kita,” kata Budi dalam konferensi pers pelaporan realisasi dana PEN secara virtual, Rabu (7/10/2020).

 

Lanjutnya, secara detail ada 4 program yang menjadi fokus khusus penyaluran PEN yakni perlindungan sosial, Sektoral K/L dan Pemda, UMKM, dan Pembiayaan Korporasi.

“Hampir semuanya juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi, khususnya untuk pembiayaan koperasi yang masih 0 persen. Memang ini sifatnya besar-besar dan canggih artinya sekaligus akan masuk diharapkan di kuartal keempat ini sebagian besar dari mereka akan cair,” jelasnya.

Dirinya optimis hingga akhir tahun 2020 seluruh dana PEN bisa disalurkan. Selanjutnya ia memaparkan akselerasi atau kemajuan penyaluran PEN sejak 4 Juli telah mampu merealisasikan Rp 117 triliun dan pihaknya telah berhasil menaikkan Rp 268 triliun pada 5 September 2020.

“Sejak akhir Juli jadi sekitar 2 bulan kita bekerja dan teman-teman bisa lihat peningkatan paling tinggi memang di perlindungan sosial dan UMKM dan sukses. Jadi UMKM ini mungkin saya rasa memang perlu juga disiarkan ada satu program yang baru kita luncurkan di bulan Agustus tapi sudah benar-benar bisa menyerap,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya