UU Cipta Kerja Disahkan, Menko Airlangga Undang Pengusaha Jerman Investasi di Indonesia

Indonesia dan Jerman berhasil mencatatkan nilai perdagangan USD 3,6 miliar pada Januari–Agustus 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Okt 2020, 18:55 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 18:55 WIB
Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menekankan keseimbangan penanganan Pandemi Covid-19. Keseimbangan tersebut baik dari aspek kesehatan, sekaligus secara simultan mendorong upaya pemulihan perekonomian. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada pengusaha Jerman dalam Asia-Pacific Conference of German Business (APK).

“Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret, baik langkah kebijakan di bidang kesehatan maupun ekonomi, termasuk stimulus fiskal dan nonfiskal, dengan alokasi anggaran senilai USD 43 miliar,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada para peserta Asia-Pacific Conference of German Business (APK) secara daring di Jakarta, Senin (19/10/2020).

Airlangga melanjutkan, Indikator ekonomi terbaru Indonesia telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Indikator tersebut antara lain Purchasing Manager’s Index (PMI) yang turun menjadi 28 poin sekitar Maret 2020, rebound menjadi 51 poin pada Agustus 2020.

Selain itu, konsumsi juga meningkat pada Agustus dan Neraca perdagangan Indonesia surplus USD 5,4 miliar selama semester I 2020. Hingga Agustus 2020, surplus tercatat sebesar USD 2,3 miliar.

“Seiring dengan pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa kesehatan masyarakat tetap terjaga dan senantiasa akan ditingkatkan,” lanjutnya.

Airlangga juga menyampaikan apresiasi terhadap hubungan ekonomi bilateral Indonesia-Jerman. Dimana masih tetap berada di lintasan pertumbuhan yang tepat, sesuai Deklarasi Jakarta tahun 2012.

Meski terjadi pandemi, Indonesia dan Jerman berhasil mencatatkan nilai perdagangan USD 3,6 miliar pada Januari–Agustus 2020. Ini artinya hanya sedikit menurun 8,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebelum pandemi.

Indonesia juga mencatat investasi Jerman lebih dari USD 1 miliar pada periode 2015-2020, di mana ada sekitar 250 perusahaan Jerman yang beroperasi di Indonesia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Mengundang

Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terlebih, baru-baru ini pemerintah telah mengesahkan UU Cipta Kerja yang akan mempermudah proses investasi. Sehingga Menko melihat inilah saat yang tepat bagi kedua negara untuk memanfaatkan momentum ini.

“Oleh karena itu, saya mengundang komunitas bisnis dan industri Jerman untuk menjadi mitra investasi kami dalam mendukung dan mengembangkan transformasi ekonomi Indonesia,” ujarnya.

“Dengan berinvestasi di Indonesia, Anda tidak hanya memanfaatkan potensi kami, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari lokasi strategis kami di jantung pasar yang berkembang di Asia Timur dan Tenggara. Yang terpenting, ini juga akan menempatkan Jerman di garis depan dalam upaya kawasan menuju pemulihan ekonomi dan transformasi ekonomi,” lanjutnya.

Terakhir, Airlangga menggarisbawahi pentingnya penguatan kerja sama antara kedua negara. Pihaknya berharap kedepannya hubungan ekonomi bilateral yang lebih kuat dapat terjalin, dimulai dengan menjajaki peluang yang tersedia.

“Sekali lagi saya mengundang para pebisnis Jerman untuk ambil bagian dalam membangun kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan untuk kemakmuran bersama kedua negara kita,” tutupnya.

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Committee of German Business (APA) ini merupakan pertemuan pertama dengan menggunakan platform digital, dan dihadiri oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, pejabat tinggi pemerintah Jerman, Australia, Jepang, dan Komisi Uni Eropa serta para pimpinan bisnis Jerman yang beroperasi di Kawasan Asia Pasifik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya