Sebagian Besar Masyarakat Ogah Jalan-Jalan pada Libur Panjang Akhir Oktober

Kemenhub melakukan survei online terkait rencana masyarakat selama libur panjang 28 Oktober sampai 1 November 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 19:45 WIB
Suasana TMII Saat Tahun Baru Islam
Wisatawan saat mengunjungi TMII, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Libur panjang yang bertepatan tahun baru islam di manfaatkan masyarakat bersama keluarga berlibur ke sejumlah tempat wisata. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan survei online terkait rencana masyarakat selama libur panjang 28 Oktober sampai 1 November 2020. Sebagian besar tidak kan melakukan perjalanan dengan berbagai alasan. 

Dalam survei tersebut, 77 persen responden memilih tidak melakukan perjalanan. Alasannya mereka merasa lebih aman tinggal di rumah saja sebanyak 50,6 persen dan demi mencegah tertular Covid-19 sebanyak 40,5 persen.

Tak hanya itu, responden yang menyatakan tidak memiliki biaya atau terhambat faktor ekonomi sebesar 7,7 persen. Sedangkan responden yang masih belum percaya menggunakan jasa transportasi angkutan umum sebanyak 1,2 persen.

"Tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak bepergian di masa pademi ini memang sudah tinggi demi menghindari penularan (virus corona) selama bepergian," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Jumat (23/10/2020).

Sementara itu responden yang menjawbn akan melakukan perjalanan selama libur panjang sebanyak 23 persen. Tujuan perjalanan didominasi untuk berlibur ke tempat wisata sebanyak 46,8 persen, pulang kampung sebanyak 40,5 persen, berkunjung ke rumah saudara sebanyak 18,2 persen.

Tiga tujuan perjalanan di dominasi menuju Jawa Tengah sebanyak 21,61 persen, Jawa Barat 20,17 persen dam Jawa Timur sebanyak 15,56 persen.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Moda Transportasi

Suasana TMII Saat Tahun Baru Islam
Wisatawan bersantai saat mengunjungi TMII, Jakarta, Kamis (20/8/2020). Libur panjang yang bertepatan tahun baru islam di manfaatkan masyarakat bersama keluarga berlibur ke sejumlah tempat wisata. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dilihat dari pilihan moda transportasi yang digunakan responden yang melakukan perjalan dengan mobil pribadi sebanyak 64 persen. Menggunakan pesawat sebanyak 11,5 persen, sepeda motor dan kereta api masing-masing 5,5 persen dan menumpang bus sebanyak 5,2 persen.

Mayoritas jalur angkutan pribadi yang digunakan yakni tol trans jawa atau Cipali sebanyak 28,9 persen dan melalui tol Cipularang sebanyak 14,2 persen dan jalan tol lainta 9,6 persen.

Sehingga dari sisi lokasi istirahat 49,8 persen akan menggunakan rest area. Sebanyak 13,3 persen di SPBU dan 12,9 persen di masjid atau mushola yang ditemui dalam perjalanan.

"Rata-rata beristirahat akan satu kali di rest area paling banyak 49,8 persen lamanya 30 menit," kata Umiyatun.

Untuk itu dia berharap lokasi rest area menjadi perhatian untuk mengantisipasi adanya antrean yang bisa menyebabkan kemacetan.

Sebagai informasi survei online ini melibatkan 1.526 sampel terdiri dari responden laki-laki 61 persen dan perempuan 39 persen. Metode yang digunakan yakni random sampling dengan margin eror 5 persen.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya