Pemberdayaan Ekonomi Santri Tak Bakal Geser Marwah Pondok Pesantren

Ekonomi kerakyatan berbasis pesantren tengah tumbuh sebagai mata rantai kebangkitan umat.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2020, 15:40 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 15:40 WIB
FOTO: Rapat dengan DPR, Menag Klarifikasi soal Pernyataan Radikalisme
Menteri Agama Fachrul Razi saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Jakarta, Selasa (8/9/2020). Fachrul Razi menyatakan tidak tahu jika pernyataannya soal radikalisme masuk masjid melalui anak muda yang menguasai bahasa Arab dan good looking akan menjadi konsumsi publik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi kerakyatan berbasis pesantren tengah tumbuh sebagai mata rantai kebangkitan umat. Banyak produk dari kementerian dan lembaga pemberdayaan ekonomi yang langsung ditujukan untuk pondok pesantren.

"Saya mengamati banyak produk dan banyak kerja sama lintas kementerian lembaga pemberdayaan ekonomi yang meng-addres ke pesantren," kata Menteri Agama Fachrul Razi, dalam acara Musyawarah Kerja Nasional Ke-1 Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Indonesia secara virtual, Jakarta, Selasa (27/10/2020).

Program pemberdayaan ekonomi ini tidak akan menggeser marwah pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan agama. Sebaliknya program pemberdayaan ekonomi ini memberikan energi dan kekuatan baru bagi pondok pesantren.

Tujuannya agar lembaga pendidikan berbasis agama ini menjadi lebih mandiri. Memperluas jangkauan menebar manfaat bagi lingkungan di sekitarnya.

Hal ini kata Fachrul sejalan dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Dia menyebutkan dalam landasan hukum ini pesantren memiliki fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat.

"Ini sesuai dengan fungsi pesantren dalam UU Nomor 8 Tahun 2019, untuk fungsi pendidikan, dakwah dan pemeberdayaan masyarakat," kata dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Pilar

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi (foto: dokumentasi Kemenag)

Maka dari itu dua mengajak semua pihak untuk terus melakukan pemberdayaan ekonomi di pesantren. Begitu juga dengan perspektif lainnya agar pondok pesantren di Indonesia bisa menjadi salah satu pilar pendidikan nasional.

Sehingga pondok pesantren bisa menjadi wajah Indonesia di masa depan. Tentunya hal ini harus dilakukan dengan meningkatkan sinergitas, penguatan pendidikan agama dan keagamaan baik di pesantren maupun di sekolah umum.

Selain itu, berangkat dari Peringatan Hari Santri Nasional pada 20 Oktober 2020 lalu, Fachrul ingin semua pihak juga memberikan perhatian kepada pesantren dan para santri dalam pembangunan bangsa. Pesantren dan santri harus menjadi salah satu motor pemangunan bangsa.

"Pesantren dan santri harus bangkit sebagai salah satu motor pembangunan bangsa dalam spirit keislaman dan keindonesaiaan," kata dia mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya