Rupiah Diprediksi Tembus 13.500 per Dolar AS pada Pekan Ketiga November 2020

Tak hanya rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) juga akan terus menghijau sampai level 5.600.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2020, 11:40 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2020, 11:40 WIB
FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini Salah satu sentimen pendorong penguatan rupiah kali ini adalah kemenangan Joe Biden atas Donald Trump. 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi, nilai tukar rupiah akan terus menguat hingga menembus level 13.500 per dolar AS pada pekan ketiga November 2020. Tak hanya rupiah, ia juga memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) juga akan terus menghijau sampai level 5.600.

Menurutnya, penguatan rupiah dan IHSG tak lepas dari terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat. Setelah mengalahkan petahana Presiden Donald Trump pada Pilpres AS 2020.

"Joe Biden menang Pemilu AS membuat harapan masyarakat menjadi kenyataan. Karena ada semangat baru untuk melahirkan sejumlah kebijakan yang lebih baik bagi perekonomian dunia dan pasar keuangan," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (9/10/2020).

Ibrahim mengungkapkan, di bawah kepemimpinan presiden asal partai Demokrat itu diyakini AS akan meningkatkan realisasi Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung ke sejumlah negara berkembang. Termasuk Indonesia.

"Peluang ini lah yang direspons positif oleh pasar, sehingga akan banyak dana asing ke Indonesia. Masuknya dana asing ke Indonesia akan menguatkan nilai tukar rupiah juga IHSG," paparnya.

Pun, adanya wacana Biden untuk menghentikan kebijakan perang dagang antara AS dengan Cina dan Uni Eropa juga akan menjadi harapan tersendiri bagi pelaku pasar. Sebab, ketegangan yang ditimbulkan dalam perang dagang dinilai telah menghambat pertumbuhan ekonomi global.

"Jadi, seperti yang tadi saya perkirakan bahwa rupiah akan berpotensi untuk menguat hingga 13.500 pada pekan ketiga bulan ini. Sementara IHSG berpeluang di level 5.600 juga nantinya pada periode yang sama," tukasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Gerak Rupiah Hari Ini

FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Rupiah secara point to point pada triwulan II 2020 mengalami apresiasi 14,42 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini. Salah satu sentimen pendorong kenaikan rupiah adalah kemenangan Joe Biden.  

Mengutip Bloomberg, Senin (9/11/2020), rupiah dibuka di angka 14.172 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.210 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus menguat ke level 14.145 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.145 per dolar AS hingga 14.175 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,01 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.321 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.439 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya