Bursa Saham di Asia Melambung Usai Penandatanganan RCEP

Pasar saham di Asia melambung pada awal perdagangan Senin usai 15 negara di kawasan itu menandatangani kesepakatan RCEP.

oleh Tira Santia diperbarui 16 Nov 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 09:00 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham di Asia melambung pada awal perdagangan Senin usai 15 negara di kawasan itu menandatangani kesepakatan yang membentuk aliansi perdagangan terbesar di dunia yaitu RCEP. Australia, sementara itu, menghentikan perdagangan segera setelah pasar dibuka.

Kesepakatan perdagangan, yang ditandatangani pada Minggu kemarin, bertujuan untuk secara bertahap mengurangi tarif di banyak bidang, menurut Reuters.

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional kini menjadi blok perdagangan terbesar di dunia, kesepakatan yang mengecualikan AS. Ini menandai pertama kalinya kekuatan Asia Timur, China, Jepang, dan Korea Selatan berada dalam satu perjanjian perdagangan.

Dikutip dari CNBC, Senin (16/11/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 1,19 persen, sedangkan Topix naik 1 persen. Saham perusahaan otomotif mendapat keuntungan besar, dengan Nissan melonjak 3,44 persen, Mazda melonjak lebih dari 4 persen, dan Mitsubishi naik 3 persen.

Ekonomi Jepang rebound tajam, tumbuh 21,4 persen tahunan pada kuartal ketiga. Secara triwulanan, ekonomi tumbuh 5 persen, lebih baik dari perkiraan 4,4 persen, menurut Reuters. Ini pertanda bahwa negara tersebut pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh pandemi.

Di Korea Selatan, Kospi naik 0,81 persen. Di Australia, Bursa Sekuritas Australia menghentikan perdagangan saham tak lama setelah pembukaan, dengan alasan 'masalah data pasar'. Bursa tersebut mengatakan sedang 'bekerja untuk memperbaiki masalah ini secepat mungkin.'

S&P/ASX 200 telah memperoleh keuntungan di awal perdagangan, terakhir melonjak 1,23 persen. Pasar saham India tutup karena hari libur nasional. Di China, satu set data ekonomi akan dirilis, termasuk produksi industri dan penjualan ritel.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Minyak

Harga Minyak Jatuh Gara-gara Yunani
Harga minyak mentah acuan AS turun 7,7 persen menjadi US$ 52,53 per barel dipicu sentimen krisis penyelesaian utang Yunani.

Setelah turun lebih dari 2 persen pada perdagangan Jumat, harga minyak naik tipis pada pagi hari jam perdagangan Asia.

Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 0,58 persen menjadi USD 43,03 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS naik 0,87 persen menjadi USD 40,48 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya