Mengekor Wall Street, Bursa Saham Asia Dibuka Melemah di Akhir Pekan

Saham di Asia-Pasifik turun pada perdagangan Jumat pagi karena kasus virus corona terus melonjak di AS

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Nov 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2020, 09:00 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Saham di Asia-Pasifik turun pada perdagangan Jumat pagi karena kasus virus corona terus melonjak di AS. Ini sekaligus meredupkan optimisme dari berita vaksin positif di awal pekan.

Dikutip dari CNBC, Jumat (13/11/2020), di Jepang, Nikkei 225 merosot 0,43 persen sedangkan indeks Topix turun 0,7 persen. Kospi Korea Selatan merosot 0,28 persen.

Sementara itu, saham di Australia merosot, dengan S & P / ASX 200 turun 0,2 persen.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan turun 0,1 persen.

Pedagang juga akan mengamati saham raksasa teknologi China Tencent yang terdaftar di Hong Kong setelah perusahaan itu pada Kamis mengumumkan laba kuartalannya naik lebih dari 80 persen dari tahun lalu.

Fokus investor pada hari Jumat kemungkinan besar pada situasi virus corona di AS, karena kasus baru virus setiap hari terus meningkat di negara itu, membuat rekor baru.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memperingatkan Kamis bahwa "beberapa bulan ke depan dapat menjadi tantangan" meskipun perkembangan terbaru di front vaksin.

"Dari sudut pandang kami, terlalu dini untuk menilai dengan keyakinan apa pun implikasi berita tersebut bagi jalur ekonomi, terutama dalam waktu dekat," kata Powell tentang vaksin tersebut.

Semalam di Wall Street, indeks saham Dow Jones Industrial Average turun 317,46 poin menjadi ditutup pada 29.080,17. S&P 500 tergelincir 1,0 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 3.537,01, sedangkan Nasdaq Composite merosot 0,7 persen menjadi ditutup pada 11.709,59.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mata Uang

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir berada di 92,963 setelah kenaikannya minggu ini dari level di bawah 92,8.

Yen Jepang diperdagangkan pada 105,06 per dolar, setelah melemah tajam dari level di bawah 104,3 terhadap greenback di awal minggu perdagangan. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,724 setelah melihat level di atas USD 0,726 selama seminggu sejauh ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya