KKP Bakal Bangun Shrimp Estate Seluas 10 Ribu Ha di Aceh Timur

KKP bersama pemerintah daerah berencana membangun shrimp estate di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

oleh Athika Rahma diperbarui 13 Jan 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 12:00 WIB
Udang
Udang. (Dok. KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama pemerintah daerah berencana membangun shrimp estate di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Hal ini dalam rangka mendorong budidaya udang di dalam negeri.

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono memgatakan, pembangunan shrimp estate di Aceh Timur dapat menjadi trigger pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekitar Aceh serta menambah pendapatan pemda dan negara.

"Kalau ada lahan fresh kita bangun shrimp estate. Itu yang nantinya jadi model industri," ujar Menteri Trenggono dalam keterangan resmi, Rabu (13/1/2021).

Trenggono mengusulkan agar shrimp estate dibangun di lahan seluas 5.000 sampai 10.000 haktare. Teknologi yang diterapkan bisa berupa tambak intensif maupun super-intensif agar hasil panennya maksimal yakni lebih dari 40 ton per haktare per siklus.

Menurutnya, Aceh Timur termasuk kawasan potensial sebab kondisi air dan lahannya sangat cocok untuk pengembangan tambak udang. Kendati, pembangunan shrimp estate harus melalui perencanaan bisnis dan kajian yang matang agar nilai ekonomi yang dihasilkan tinggi dan lingkungan sekitar tetap lestari.

"Shrimp estate harus ditata bagus, produksinya sampai proses kemasannya. Jangan sampai mencemari lingkungan. Kondisi air harus diperhatikan, termasuk pemberian pakan dan kotorannya jangan malah meracuni lingkungan dan udang itu sendiri. Kalau model ini berhasil, tinggal ditiru oleh daerah lain," tandasnya.

Nantinya, shrimp estate di Aceh Timur ini akan jadi bagian dari pembangunan 200 ribu hektare tambak budidaya yang ditargetkan Menteri Trenggono. "Kalau bisa tahun 2022 kita sudah panen perdana. Target saya Indonesia jadi produsen udang terbesar di dunia," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Aceh Timur Hasballah Bin H.M Thalib menyepakati usulan Trenggono untuk berkolaborasi membangun shrimp estate di daerahnya. Usulan ini sejalan dengan program pembangunan 10.000 haktare klaster tambak udang vaname yang digagas pemda. Lahannya pun sudah tersedia.

"Program shrimp estate 10.000 hektare ini sangat sejalan dengan program klaster, dimana klaster-klaster ini akan menjadi 1 dalam 1 kawasan shrimp estate. Jadi 10 haktare untuk program klaster merupakan bagian dari shrimp estate," ujar Hasballah.

Menurutnya, shrimp estate nantinya sekaligus menjadi model usaha yang dapat ditiru masyarakat yang selama ini mengelola tambak secara konvensional. Luasan tambak di Aceh Timur mencapai 18.697 haktare dengan hasil produksi 13.508 ton/tahun. Dengan adanya shrimp estate, Hasballah optimis daerahnya bisa menjadi sentra prduksi perikanan budidaya.

"Kami akan bekerja secara cepat, membentuk tim percepatan dalam pelaksanaan kegiatan karena sangat bagus untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Akan banyak tenaga terserap dan perputaran ekonomi akan lancar, secara otomatis ekonomi daerah akan meningkat," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

10.000 Ha Klaster Tambak Udang

tambak-udang-130905b.jpg
Tambak Udang

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Aceh Timur Hasballah Bin H.M Thalib menyepakati usulan Trenggono untuk berkolaborasi membangun shrimp estate di daerahnya. Usulan ini sejalan dengan program pembangunan 10.000 haktare klaster tambak udang vaname yang digagas pemda. Lahannya pun sudah tersedia.

"Program shrimp estate 10.000 hektare ini sangat sejalan dengan program klaster, dimana klaster-klaster ini akan menjadi 1 dalam 1 kawasan shrimp estate. Jadi 10 haktare untuk program klaster merupakan bagian dari shrimp estate," ujar Hasballah.

Menurutnya, shrimp estate nantinya sekaligus menjadi model usaha yang dapat ditiru masyarakat yang selama ini mengelola tambak secara konvensional. Luasan tambak di Aceh Timur mencapai 18.697 haktare dengan hasil produksi 13.508 ton/tahun. Dengan adanya shrimp estate, Hasballah optimis daerahnya bisa menjadi sentra prduksi perikanan budidaya.

"Kami akan bekerja secara cepat, membentuk tim percepatan dalam pelaksanaan kegiatan karena sangat bagus untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Akan banyak tenaga terserap dan perputaran ekonomi akan lancar, secara otomatis ekonomi daerah akan meningkat," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya