Ambisi Putra Mahkota Arab Saudi Jadikan Riyadh Salah Satu Kota Terkaya di Dunia

Riyadh saat ini berada pada posisi 40, sebagai kota dengan ekonomi terbesar di dunia.

oleh Athika Rahma diperbarui 29 Jan 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 18:00 WIB
Pangeran Mohammed bin Salman
Mohammed bin Salman ditunjuk jadi putra Mahkota Arab Saudi (Foto:Hassan Ammar/AP)

Liputan6.com, Dubai - Putra Mahkota Mohammed bin Salman berambisi menjadikan Riyadh sebagai salah satu dari 10 kota terkaya di dunia serta menggandakan populasi di ibu kota Arab Saudi ini. 

Keinginan besar ini dia ungkapkan pada pertemuan Future Investment Initiative (FII). “Semua hal yang ada di Riyadh menjadi dasar untuk penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, investasi, dan banyak lagi peluang lainnya,'' kata Mohammed bin Salman seperti melansir Arab News, Jumat (29/1/2021).

Dia menjelaskan jika Riyadh saat ini berada pada posisi 40, sebagai kota dengan ekonomi terbesar di dunia. Sementara jumlah populasi Riyadh bisa bertambah dari 7,5 juta saat ini menjadi sekitar 15-20 juta pada tahun 2030.

Dia menuturkan jika Riyad mewakili 85 persen dari aktivitas ekonomi global. “Pertumbuhan sejati dimulai di kota, baik dalam hal industri, inovasi, pendidikan, jasa, atau sektor lainnya. Saya tidak ragu bahwa ekonomi dunia tidak didasarkan pada negara, tetapi pada kota," tebas dia.

Riyadh mewakili sekitar 50 persen ekonomi non-minyak di Arab Saudi, dan menikmati berbagai keunggulan dibandingkan pusat kota lainnya. Seperti biaya untuk lapangan kerja di kota ini 30 persen lebih murah daripada di kota-kota lain di Kerajaan, kata Putra Mahkota.

“Biaya pembangunan infrastruktur dan real estate juga lebih murah 29 persen dibandingkan kota-kota lain, sedangkan infrastruktur di Riyadh sudah sangat baik (mapan) karena manajemen dan perencanaan yang baik yang dilakukan oleh Yang Mulia Raja Salman selama 55 tahun. dan banyak lagi, '' tambah Pangeran.

Putra Mahkota juga mengumumkan rencana jangka panjang untuk kota yang lebih hijau dan berkelanjutan. “Ini akan membutuhkan penanaman jutaan pohon di kota untuk mengurangi suhu dan tingkat debu,” jelasnya.

Kemudian rencana untuk memperbaiki kondisi lingkungan kota dan provinsi, serta mendukung proyek lingkungan lainnya di Kerajaan Arab Saudi yang segera diumumkan.

 

Reformasi Bisnis

Jalanan di Kota Riyadh
Pandangan udara menunjukkan jalan raya yang sepi karena pandemi COVID-19 pada hari pertama perayaan Idul Fitri di ibu kota Saudi, Riyadh, Senin (24/5/2020). Arab Saudi memberlakukan jam malam 24 jam selama lima hari libur Hari Raya Idul Fitri 1441 H, dari 23 Mei 2020. (FAISAL AL-NASSER/AFP)

Menteri Investasi Khalid Al-Falih  mengatakan serangkaian reformasi ramah bisnis akan diberlakukan pada pertengahan tahun ini.

Acara FII, yang menarik lebih dari 10.000 peserta terdaftar serta jutaan lainnya di media sosial, juga mendengar bahwa 24 perusahaan multinasional telah mendaftar untuk mendirikan kantor pusat regional mereka di Riyadh, termasuk nama-nama besar seperti PepsiCo, Schlumberger, Bechtel dan Boston Scientific , serta rantai makanan cepat saji Tim Hortons.

Putra Mahkota juga mengungkapkan bahwa Saudi Aramco, perusahaan minyak terbesar di dunia, dapat melakukan penawaran saham kedua setelah bersejarah penawaran umum perdana lebih dari setahun yang lalu.

“Ini akan menghasilkan arus kas (yang akan) ditransfer ke Reksa Dana Publik untuk diinvestasikan kembali di dalam negeri dan internasional untuk kepentingan warga Saudi,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya