Mau jadi Kaya? Coba Terapkan 5 Kebiasaan Atur Uang Ini Dulu

Anthony Carlton telah bertemu banyak orang kaya dan dia menemukan 5 kebiasaan ini sebagai hal yang paling sering orang kaya miliki.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder kaya raya. (iStock)
Liputan6.com, Jakarta Menjadi orang kaya bisa jadi merupakan impian hampir semua orang. Memiliki kehidupan yang mapan dan tidak perlu risau akan ancaman kekurangan. Tapi tidak semua orang mencapai kondisi tersebut.
 
Dikutip dari BusinessInsider, Sabtu (12/3/2021) penasehat keuangan dari lembaga konsultan Farther Finance, Anthony Carlton menyebut jenis pekerjaan bukanlah jaminan terhadap kesuksesan keuangan seseorang. Itu bergantung pada cara hidup masing-masing.
 
"Membangun kekayaan tidak ada hubungannya dengan jabatan Anda. Beberapa orang terkaya yang saya kenal adalah putus sekolah, guru dan profesional sederhana yang menjalani kehidupan sederhana. Tapi begitu melihat rekening banknya, jelas mereka melakukan sesuatu dengan benar," sebutnya
 
Selama menjadi penasehat keuangan yang sudah bertemu dengan banyak orang kaya dan sukses mengelola keuangannya, Carlton menemukan 5 kebiasaan atau pola hidup sama yang orang kaya sering lakukan. Diantaranya sebagai berikut.
 
1. Menyusun target yang jelas
 
Memiliki tujuan yang jelas adalah hal yang paling penting. Saat sudah tahu apa yang ingin dicapai, kapan harus direalisasikan dan mengapa itu penting, anda memiliki target jelas yang akan membantu menyusun langkah apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. 
 
"Setelah klien kaya saya memutuskan apa yang mereka inginkan, mereka membuat sistem berulang yang menyelaraskan tindakan dengan tujuan mereka, inilah yang mendorong kemajuan nyata," sebut Carlton.
 
Misalnya ingin menabung Rp 50 juta untuk menyicil rumah, maka jangan berhenti hanya pada merencanakannya. Buat rencana tindakan bulanan, mingguan atau mungkin harian untuk mencapai target nilai tersebut.

Saksikan Video Ini

2. Investasi sebagai sebuah rutinitas

Ilustrasi Miliarder. Don Unsplash
Ilustrasi Miliarder. Don Unsplash
Orang kaya menginvestasikan uangnya untuk aset-aset keuangan seperti saham hingga real estate. Uniknya, menurut Carlton, klien kayanya kebanyakan adalah tipe investor yang tidak begitu peduli tentang timing atau menunggu waktu yang tepat untuk berinvestasi.
 
Kebanyakan orang kaya menjadikan investasi sebagai sebuah kebiasaan. Bagi mereka investasi ialah tentang menghabiskan waktu sebanyak mungkin di pasar, dengan mengatur jadwal rutin untuk berinvestasi dengan nilai yang sama setiap saat.
 
Menjadikan investasi sebagai kebiasaan akan membantu investor mengurangi potensi kesalahan berarti, terutama melewatkan hari-hari berkinerja baik. Investasi rutin juga menguntungkan dengan adanya return jangka panjang dengan skema dollar-cost-averaging (DCA).
 
3. Selalu mengantisipasi kemungkinan terburuk
 
Selain menyusun rencana strategis agar konsisten berinvestasi, kebiasaan yang juga jadi kunci bagi para orang kaya ialah memiliki rencana yang baik tentang kemungkinan terburuk. Terutama terhadap potensi terburuk selama berinvestasi.
 
Baik itu keadaan darurat medis, hewan peliharaan yang tiba-tiba sakit, renovasi bagian rumah yang butuh biaya mahal, atau saat pasar saham sedang buruk dan aset keuangan menghadapi kejutan yang tidak diinginkan.
 
Karena itu, Carlton menyarankan untuk memiliki tabungan dana darurat yang bisa menjamin hingga enam bulan ke depan. Penting juga menentukan jenis asuransi yang tepat, baik asuransi kesehatan, kejiwaan maupun asuransi kerja, juga tabungan untuk pensiun.
 

4. Melakukan diversifikasi sumber pendapatan

Belajar Menginvestasikan Aset yang Produktif
Ilustrasi Investasi Credit: unsplash.com/Michael
Berbicara tentang perlindungan jika terjadi kejutan, orang kaya umumnya juga menghindari hal ini dengan menganekaragamkan sumber pendapatan mereka.
 
Bukan hanya mengandalkan sumber tetap dari satu pekerjaan saja, biasanya pendapatan mereka juga dari sejumlah aset keuangan atau bentuk investasi lainnya.
 
Sehingga jika terjadi shock pada perekonomian atau sektor pekerjaannya seperti pandemi saat ini, mereka masih memiliki beberapa investasi lain yang mampu menutupi kerugian tersebut.
 
Menurut Carlton, bentuk diversifikasi yang paling umum dilakukan kliennya ialah berinvestasi di obligasi, saham ataupun real estate.
 
Selain itu, mereka juga mengubah keahliannya menjadi bisnis konsultasi atau pembinaan, bahkan menjadi penulis buku atau hadir sebagai pembicara di kursus dan pelatihan.  
 
5. Berinvestasi melalui konsultan profesional
 
Tidak mengejutkan apabila banyak pebisnis sukses atau pun pemilik kekayaan besar biasanya memiliki koneksi yang baik dengan lembaga konsultan profesional.
 
Orang kaya biasanya menginvestasikan uangnya kepada lembaga konsultan untuk membantu mengatasi sejumlah persoalan.
 
Alih-alih mengambil keputusan sendiri dengan menembak untung-untungan, mereka akan berkonsultasi dengan pihak profesional tentang keluhan yang dihadapinya.
 
Mereka memahami pentingnya bermitra dengan profesional untuk membantu mereka mengatur dan mengalokasikan aset dengan lebih hati-hati.
 
 
Reporter: Abdul Azis Said
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya