Kilang Minyak Balongan Terbakar, BPH Migas Minta Pertamina Jaga Ketersediaan BBM

BPH Migas memastikan ketersediaan BBM khususnya di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya tetap berjalan normal, pasca terjadinya kebakaran di kilang minyak Balongan.

oleh Athika Rahma diperbarui 29 Mar 2021, 18:57 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 18:55 WIB
Kepala BPH Migas, M. Fansurullah Asa, telah menginstruksikan Pertamina untuk tetap menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM untuk wilayah Ibukota dan sekitarnya. (Dok BPH Migas)
Kepala BPH Migas, M. Fansurullah Asa, telah menginstruksikan Pertamina untuk tetap menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM untuk wilayah Ibukota dan sekitarnya. (Dok BPH Migas)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan ketersediaan dan penyaluran BBM khususnya di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya tetap berjalan normal, tidak ada gangguan pasca terjadinya kebakaran pada tangki T-301G di RU VI Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/03/21) dini hari.

Kepala BPH Migas, M. Fansurullah Asa, telah menginstruksikan Pertamina untuk tetap menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM untuk wilayah Ibukota dan sekitarnya. BPH Migas bersama PT Pertamina (Persero) telah melakukan mitigasi agar suplai BBM tetap berjalan normal.

Kilang Minyak atau Refinery Unit (RU) VI Balongan memiliki peran strategis dan vital dalam menjaga kestabilan pasokan BBM yang akan disalurkan ke pusat bisnis dan Pemerintahan Indonesia khususnya di DKI Jakarta, sebagian Banten, dan sebagian Jawa Barat.

Kilang Minyak Balongan mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk BBM, Non BBM dan Petrokimia dengan kapasitas sebesar 125 MBSD. Produk BBM yang dihasilkan, mensuplai kebutuhan BBM di Jakarta Raya melalui Terminal BBM (TBBM) Balongan, TBBM Cikampek dan TBBM Jakarta Group (TBBM Plumpang dan TBBM Tanjung Priuk) yang terhubung dengan fasilitas onshore pipe 16 inch, ±228 km.

M Fansurullah Asa menyampaikan, terkait insiden tersebut BPH Migas telah berkoordinasi dengan PT. Pertamina (Persero) untuk segera melaksanakan Pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) khususnya bagi Fuel Terminal/TBBM yang terdampak paska Kebakaran Tangki T-301G (RU VI Balongan) untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM.

Diharapkan PT Pertamina (Persero) memastikan Coverage Days (CD) untuk masing-masing produk diatas 11 hari (Peraturan BPH Migas No 9/2020 tentang Penyediaan Cadangan Operasional BBM, pasal 4).

“Pasokan BBM di Jakarta Raya aman, karena Pertamina memiliki skenario pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) yang mana mengalihkan suplai BBM dari RU IV Cilacap melalui TBBM Bandung Raya (TBBM Ujung Berung/Padalarang) maupun dari TBBM Tanjung Gerem. Masyarakat tidak perlu panik atau melakukan penimbunan BBM karena BBM tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik dan tidak ada kendala” jelas Ifan, sapaan M. Fanshurullah Asa dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/03/21).

Lebih lanjut Ifan menjelaskan bahwa ketersediaan dan pendistribusian BBM yang merupakan komoditas vital masyarakat tidak boleh terkendala dengan insiden kebakaran tersebut, untuk itu BPH Migas akan tetap melakukan pengawasan terhadap ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM bahkan menjelang Bulan Puasa dan Lebaran nanti.

Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir atau panik karena stock BBM cukup dan pelayanan PT Pertamina (Persero) tetap normal.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Stok Cukup

Jalan Raya Balongan-Indramayu Ditutup
Kendaraan melintas dengan latar belakang kepulan asap akibat kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/03/2021). Dampak dari terbakarnya kilang minyak Balongan milik PT Pertamina itu mengakibatkan Jalan Raya Balongan-Indramayu ditutup total. (merdeka.com/Arie Basuki)

Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono merinci secara nasional stok BBM maupun avtur masih aman. Ia menjelaskan stok gasoline (bensin) secara nasional masih di angka 10,5 juta barel atau cukup untuk 27-28 hari. Sedangkan untuk solar masih ada stok 8,8 juta barel atau bertahan hingga 20 hari ke depan.

"Stok nasional BBM, kami sampaikan kondisi stok nasional sangat aman. Jadi masyarakat tidak perlu panik, stoknya berlebih," ujar Mulyono dalam konferensi pers, Senin (29/3). Sedangkan untuk avtur, kata Mulyono masih ada stok 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari. "Jadi kami memastikan bahwa tidak ada kelangkaan BBM maupun Avtur. Semua stok aman," tambah Mulyono.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga (Commercial & Trading) Mas'ud Khamid meminta masyarakat untuk tidak panik karena kejadian ini. Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying karena adanya kasus ini, karena Pertamina memastikan stok masih sangat cukup dan tidak akan ada kelangkaan BBM.

"Kami imbau masyarakat, layanan kami dalam posisi normal. Kami di dalam konslidasi dan mohon doanya agar semua bisa segera selesai," ujar Mas'ud dikesempatan yang sama. Mas'ud juga menjelaskan saat ini Pertamina sudah bisa memonitor langsung stok BBM yang ada di setiap SPBU yang terdigitalisasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya