Sukses Debut di Wall Street, Nilai Pasar Coinbase Lampaui USD 100 Miliar

Nilai pasar Coinbase berhasil melampaui USD 100 miliar dan bersanding dengan sejumlah korporasi besar di deretan indeks S&P 500.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Apr 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2021, 05:00 WIB
Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)
Liputan6.com, Jakarta Rekor gila-gilaan yang dicatatkan berbagai mata uang kripto beberapa waktu terakhir membuat IPO Coinbase, sebuah platfom untuk perdagangan berbagai mata uang kripto jadi perhatian utama kalangan investor di Wall Street. Coinbase resmi memulai debutnya di bursa Nasdaq Rabu waktu setempat.
 
Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (16/4/2021) berkat kesuksesan IPO yang dinantikan tersebut, nilai pasar perusahaan dilaporkan telah melebihi USD 100 miliar atau lebih dari Rp 1.460 triliun.
 
Dalam penutupan perdagangan Rabu kemarin, harga saham dengan kode emiten 'COIN' itu sekitar USD 328,28 atau Rp 4,7 juta. Naik 31 persen dari harga referensi yang ditetapkan oleh otoritas bursa saham pada harga USD 250 atau sekitar Rp 3,6 juta.
 
Namun nilai tersebut terus meroket dengan cepat. Terbaru, nilai sahamnya berada di harga USD 429 atau sekitar Rp 6,2 juta per lembar saham.
 
Dengan nilai pasar jumbo tersebut, menjadikan Coinbase salah satu perusahaan AS yang diperdagangkan secara publik terbesar. Hanya ada 93 perusahaan di indeks S&P 500 yang memiliki nilai pasar lebih tinggi dari nilai tersebut.
 
Alih-alih menggunakan IPO tradisional, Coinbase go public melalui pendaftaran secara langsung. Itu berarti mereka menghindari perjanjian khusus dengan bank-bank besar yang akan membeli ribuan saham dan mempromosikannya.
 
Daftar langsung memungkinkan investor awal selaku pemilik saham untuk mengubah saham mereka di perusahaan menjadi saham yang diperdagangkan secara publik.
 
Cara ini dilihat sejumlah ahli juga lebih demokratis, pasalnya calon pembeli tidak dihalangi untuk mendapat kesempatan membeli saham pada harga terendah.
 
Debut dengan cara ini juga pernah diterapkan pada IPO layanan streaming musik Spotify pada 2018, layanan perpesanan, Slack pada 2019 dan perusahaan penambangan data, Palantir Technologies tahun lalu.
 

Saksikan Video Ini


Bergantung pada Harga Mata Uang Kripto

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)
Coinbase dibuat pada tahun 2012 dan terus mendulang popularitas di kalangan para pemburu Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
 
Di tengah derasnya penolakan terhadap mata uang kripto, kenyataannya ini justru memberi stimulus positif yang membuat harganya kian mahal. Walhasil Coinbase turut memanen keuntungan dari meningkatnya perdagangan tersebut.
 
Coinbase mendapatkan 0,5 persen dari nilai setiap transaksi yang melalui sistemnya. Jadi, jika seseorang membeli USD 100 atau sekitar Rp 1,4 juta dalam Bitcoin, Coinbase mendapatkan 50 sen atau sekitar Rp 7.300.
 
Karena itu nilai keuntungan yang mereka dapat juga sangat bergantung terhadap pergerakan harga mata uang kripto. 
 
Tidak seperti kebanyakan startup baru yang harus mati-matian menjaga ekuitas agar tetap likuid, Coinbase mengestimasi nilai laba bersih yang didapat perusahaan pada kuartal pertama tahun ini sudah berkisar USD 730 juta sampai USD 800 juta, atau lebih dari Rp 10,6 triliun.
 
Dan Ives, analis di Wedbush Securities, mengatakan dalam sebuah, "Coinbase adalah bagian dasar dari ekosistem crypto dan merupakan barometer untuk adopsi arus utama Bitcoin dan crypto yang berkembang untuk tahun-tahun mendatang," sebutnya. 
 
Dalam laporannya, Coinbase mengatakan memiliki 56 juta pengguna terverifikasi hingga 31 Maret. Dengan pengguna aktif bulanan yang melakukan transaksi hingga 6,1 juta pengguna.
 
 
Reporter: Abdul Azis Said
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya