Waspada, Ada Investasi Bodong Mengklaim Dapat Izin dari Satgas Waspada Investasi

Satgas Waspada Investasi tidak memiliki kaitan dalam pengurusan izin atau legalitas kegiatan usaha.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mei 2021, 18:10 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2021, 18:10 WIB
Ilustrasi investasi Bodong
Ilustrasi investasi Bodong (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap penawaran investasi ilegal atau investasi bodong. Pasalnya, modus yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut semakin berani seperti mengklaim sudah memiliki izin dari OJK.

Tongam menjelaskan, beberapa perusahaan investasi bodong mengklaim telah mendapatkan legalitas berstatus clear and clean. "Ada beberapa entitas yang mengaku bahwa perizinan atau legalitasnya clear and clean dari Satgas Waspada Investasi OJK," kata Tongam dalam keterangan persnya, Jakarta, Rabu (5/5/2021).

Padahal, Satgas Waspada Investasi tidak memiliki kaitan dalam pengurusan izin atau legalitas kegiatan usaha. Untuk itu dia meminta masyarakat untuk tidak mengikuti kegiatan usaha yang mendapatkan izin dari Satgas Waspada Investasi OJK.

"Kami tegaskan bahwa Satgas Waspada Investasi tidak ada kaitannya dengan pengurusan perizinan atau legalitas kegiatan usaha," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penghimpunan Sumbangan

Penjelasan OJK Tentang Fintech di Indonesia
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing menjelaskan tentang fintech di Indonesia, Jakarta, Rabu (12/12). Sedangkang P2P ilegal tidak menjadi tanggung jawab pihak manapun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, SWI juga menemukan kegiatan penghimpunan sumbangan dari masyarakat dengan program Saling Jaga dari Kitabisa.com. Kegiatan ini diduga merupakan kegiatan perasuransian sebagaimana dimaksud dalam UU No.40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.

Untuk itu program Saling Jaga harus mendapatkan izin usaha perasuransian dari OJK. Kegiatan tersebut pun dihentikan sampai Kitabisa.com mengantongi izin dari otoritas.

"Atas kejadian tersebut SWI bersama pengurus Kitabisa.com telah menyepakati untuk menghentikan kegiatan program Saling Jaga sebelum memperoleh izin kegiatan usaha perasuransian dari OJK," kata Tongam.

Pihaknya akan terus melakukan patroli siber rutin dengan meningkatkan frekuensinya. Sebab saat ini masih banyaknya temuan fintech lending dan penawaran investasi ilegal melalui berbagai saluran teknologi komunikasi di masyarakat.

Tongam meminta masyarakat untuk menanyakan langsung kepada OJK melalui Kontak OJK 157 atau WA 081157157157 bila ingin memanfaatkan fintech lending atau mengikuti investasi. Kontak tersebut juga bisa digunakan untuk melaporkan adanya kegiatan fintech lending dan investasi yang berpotensi merugikan masyarakat.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya