Liputan6.com, Jakarta Dampak digitalisasi, membuat PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) memangkas 5.500 karyawannya sejak 2017. Hal itu dilakukan sebagai upaya agar BTPN bisa survive dan berkembang seiring perubahan zaman.
"Karyawan kami awalnya itu 12.000, cabang kami juga awalnya 1.200. Hari ini dengan digitalisasi, 5.500 karyawan kami memilih karier yang lain," kata Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana dalam webinar yang tayang di saluran YouTube LPPI, dikutip Liputan6.com, Jumat (7/5/2021).
Baca Juga
Dirut BTPN menerangkan, awalnya memang berat ketika memutuskan bertransformasi ke digital. Namun, berkat pertimbangan yang matang, akhirnya BTPN masuk ke ranah digital. Menurutnya hal itu merupakan suatu keharusan agar Bank BTPN bisa bertahan.
Advertisement
“Ini adalah suatu keharusan buat Bank BTPN untuk bisa berubah. Karena kalau tidak kita tidak akan survive,” imbuhnya.
Kemudian pihak BTPN melakukan sosialisasi ke semua karyawannya, menjelaskan bahwa arah yang dilakukan adalah going to bank digital atau melakukan transformasi digital. Setelah sosialisasi dilakukan, manajemen bank menyampaikan kepada karyawan bahwa mereka harus berubah, baik dari segi cara kerja maupun pola pikir dan sebagainya.
Disamping itu, pihaknya juga menyampaikan kepada para karyawan fakta-fakta di dunia ini, jika Bank BTPN tidak mampu beradaptasi maka pilihannya hanya dua, yakni berhasil dan tidak berhasil.
“Jadi disadarkan agar mau berubah, dan kita mau mengajak mereka untuk berubah. Dari sumber daya BTPN yang sudah ada itu ada yang mau berubah, mau tapi tidak bisa atau mereka lebih nyaman di segmen atau di tempat yang mereka jalankan hari ini dan memang itulah yang kita lakukan pada 2016-2017, ini perjalanan ke kerja di bank,” jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Program Khusus
Pihak BTPN juga sempat melakukan program khusus yang disebut “program gemilang” untuk melakukan transformasi, di mana dalam program ini BTPN memberikan pilihan kepada karyawan yang masih ingin bekerja di BTPN diberikan kesempatan dan pelatihan.
“Bagi yang tidak merasa bahwa ini bukan hal yang mereka bisa kerjakan, kita berikan pilihan kepada mereka, ada yang mau pensiun, ada juga yang ingin mencoba karir yang berbeda, dan kita berikan dukungan sepenuhnya. Jadi waktu itu ada program untuk mengundurkan diri sukarela di kami,” ungkapnya.
Demikian, “Sampai hari ini cukup bersyukur semuanya bekerja di tempat yang mereka inginkan atau menjadi pengusaha yang kecil-kecilan. Karena Perubahan arah bank kami, ini kami komunikasikan dengan baik, dan sosialisasikan dengan baik,” pungkasnya.
Advertisement