Tenaga Kesehatan akan Dibukakan Rekening Bank agar Insentif Nakes Cepat Diterima

Proses pembayaran insentif nakes ini membutuhkan waktu yang cukup lama, lantaran jumlah nakes penerima insentif banyak.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Mei 2021, 17:41 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 17:41 WIB
Besaran insentif nakes atau tenaga kesehatan.
Besaran insentif nakes atau tenaga kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Insentif tenaga kesehatan (nakes) yang sudah disetujui atau dibayarkan mencapai Rp 1,285 triliun periode hingga April 2021, dari total pagu Rp 5,3 triliun.

Adapun rinciannya dari Rp 1,285 triliun itu, tunggakan insentif Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 790,289 miliar.

Kemudian pembayaran Tunggakan TA 2020 melalui TUP Rp 260,380 miliar, serta insentif nakes TA 2021 yang disetujui Rp 202,354 miliar, dan santunan kematian Rp 32 miliar.

“Secara total dari Pagu anggaran yang masuk di dalam Dipa Badan PPSDM Rp5,3 triliun. Ini sudah disetujui dibayarkan Rp 1,285 triliun. Jadi, ini adalah anggaran 1 tahun, sampai bulan April ini kami sudah membayarkan Rp 1,285 triliun,” kata Plt. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes, Kirana Pritasari dalam Update Insentif Tenaga Kesehatan, Selasa (11/5/2021).

Dikatakan jika dalam proses pembayaran insentif nakes ini membutuhkan waktu yang cukup lama, lantaran jumlah nakes penerima insentif banyak.

Supaya proses penyaluran insentif berjalan dengan cepat, Badan PPSDM Kemenkes berupaya membuka rekening baru untuk nakes.

“Kami membutuhkan waktu untuk pembayaran karena jumlah nakesnya banyak dan kami harus membuka rekening baru untuk seluruh nakes ini,” ujarnya.

Dia menyebut hal ini harus dilakukan lantaran pihaknya mendapat masukan dari stakeholder pengawas termasuk di dalamnya ada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), hingga KPK.

“Kami mendapatkan masukan dari stakeholders pengawas, termasuk BPKP, KPK, BPK, bahwa insentif ini harus langsung diterima oleh tenaga kesehatan. Tidak boleh masuk ke rekening fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Demikian, untuk membuat rekening baru ini pihaknya bekerjasama dengan bank himbara seperti BNI, BRI, Mandiri, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Di mana nantinya para nakes akan dibukakan rekening sesuai keberadaan cabang bank di daerah nakes berada.

“Yang disesuaikan dengan cabangnya masing-masing akan mencari para nasabahnya (nakes) ini untuk dibuatkan rekening, sehingga membutuhkan waktu,” jelas dia.

Di akhir konferensi pers, Kirana menyampaikan permohonan maaf jika terjadi keterlambatan penerimaan insentif bagi nakes. Namun pihaknya menjamin para nakes akan mendapatkan haknya.

“Jadi mohon maaf bila teman-teman nakes yang rekeningnya belum selesai dibuat untuk yang baru, tapi insyaallah ini terus dilakukan pembayarannya lancar, ini hak tenaga kesehatan,” pungkasnya.

Saksikan Video Ini

Insentif Nakes RSD Covid-19 Wisma Atlet Dipastikan Cair Sebelum Lebaran

FOTO: Pesan Nakes dalam Peringatan 1 Tahun RSDC Wisma Atlet
Tenaga kesehatan menuliskan ucapan setahun RSDC Wisma Atlet saat acara bermain angklung di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Acara tersebut dilakukan dalam rangka satu tahun beroperasinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Plt. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari mengatakan, insentif tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet dipastikan cari semua sebelum Hari Raya Idul Fitri 2021.

“Kami menyampaikan update untuk beberapa hal yang memang penting diketahui karena ini sering menjadi pembicaraan. Pertama adalah RSDC Wisma Atlet, ini kami sudah memastikan bahwa tunggakan 2020 Desember, ini sudah selesai dibayarkan sekitar Rp 11,8 miliar,” kata Kirana dalam Update Insentif Tenaga Kesehatan, Selasa (11/5/2021).

Adapun total insentif yang telah dibayarkan untuk nakes RSDC Wisma Atlet sebesar Rp 87,11 miliar untuk total 12.015 nakes.

Di samping itu, untuk tunggakan insentif nakes di RSDC Wisma Atlet pada Desember 2020 juga sudah dibayarkan sebesar Rp 11,8 triliun pada 6 dan 10 Mei 2021.

Bahkan, pembayaran pada Januari, Februari, Maret telah dibayarkan langsung ditransfer dari rekening bendahara Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (PPSDM) kepada para nakes di RSDC Wisma Atlet.

“Kemudian, teman-teman RSDC juga sudah tepat waktu mengajukan untuk yang Januari tahap pertama dan kedua. Februari dan Maret ini sudah dibayarkan dengan cara pembayaran yang tadi kami sampaikan, dengan cara tambahan uang persediaan. Jadi ini dari rekening bendahara di badan PPSDM langsung kepada rekening para tenaga kesehatan,” jelasnya.

Di samping itu, Kirana menyampaikan untuk insentif nakes bulan April dipastikan akan cair sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“Yang April, ini baru beberapa hari masuk. Kami proses ini yang dibayarkan melalui KPPN, kementerian keuangan. Jadi mudah-mudahan menjelang Hari Raya untuk teman-teman RSDC ini sudah bisa diterima,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya