Daftar Sektor yang Masih Berjuang Keras Melawan Dampak Pandemi Covid-19

Industri penerbangan Indonesia saat ini cukup berat karena wisatawan-wisatawan asing masih belum bisa diizinkan masuk ke Tanah Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Pesawat Terbang
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. Unsplash.com/@trinitymmoss)

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat beberapa sektor yang masih harus berjuang melawan dampak dari pandemi Covid-19. Sebagian besar sektor tersebut mengandalkan aktivitas atau pergerakan manusia.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan, beberapa sektor yang masih terdampak tersebut diantaranya adalah wisata, penerbangan, restoran, dan hotel. Menurutnya, sektor-sektor ini sangat bergantung terhadap mobilitas manusia.

"Selama orang belum berani melakukan mobility seperti semula sulit rasanya untuk mengatakan bahwa mereka betul-betul bisa bangkit," kata Wimboh dalam Webinar Seri II : Kebijakan Pemerintah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19, Selasa (15/6).

Dia mencontohkan, industri penerbangan Indonesia saat ini cukup berat karena wisatawan-wisatawan asing masih belum bisa diizinkan masuk ke Tanah Air. Ini terjadi akibat masih adanya pembatasan atau kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

"Dan itu mempunyai dampak rembetan kepada hotel, penyewaan mobil di tempat-tempat turis dan juga retoran-restoran," jelasnya.

Wimboh melanjutkan, saat ini memang sudah banyak masyarakat yang melakukan pergerakan. Hanya saja masih lebih banyak kepada aktivitas yang bersifat turis domestik.

"Sehingga belum bisa memberikan dampak yang luar biasa kepada demand yang berkaitan dengan sektor turis tadi," ujarnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menko Airlangga: Indonesia Akan Keluar dari Resesi Kuartal II-2021

Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Indonesia diprediksi akan keluar dari resesi pada kuartal II 2021. Kunci utama untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali positif yaitu kesuksesan program vaksinasi.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyaksikan vaksinasi karyawan di kawasan industri Batam.

"Di kuartal II-2021 pertumbuhan ekonomi akan positif. Tentu dengan itu kita keluar dari resesi ekonomi," ucap Airlangga di Batam, Sabtu (12/6/2021).

Diakuinya, dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia terus naik. Hal ini sebagai imbas dari musim libur Lebaran. Namun demikian, hal ini justru menjadi semangat pemerintah untuk lebih gencar menjalankan vaksinasi.

"Untuk sektor industri itu ada 20 ribu vaksin per hari, termasuk yang dilaksanakan di Batam. Batam menjadi kunci bangkitnya ekonomi selain Bali yang juga menjadi percontohan," tegasnya.

Untuk menyambut bangkitnya ekonomi Indonesia, pemerintah juga sudah menyiapkan travel corridor arrangement. Dimana ini menjadi perjanjian dengan berbagai negara untuk mulai bisa menerima wisatawan dari luar negeri. Tentunya ada syarat, yaitu sebanyak 70 persen penduduk telah divaksinasi.

Untuk Provinsi Kepulauan Riau, Bali dan Jakarta diharapkan menjadi wilayah paling cepat mencapai herd immunity. Hal ini dikarenakan tiga wilayah tersebut bakal menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sektor pariwisata.

"Pemerintah mendorong agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan kita harus lawan. Lawannya adalah kedisiplinan kita," tegas Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya