Jasa Marga Lirik Bisnis Internet dari Jaringan Tol Trans Jawa

PT Jasa Marga (Persero) Tbk tengah mengkaji potensi pengembangan backbone bagi fiber optic jaringan internet di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Jun 2021, 16:21 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2021, 16:21 WIB
Tol Palimanan Arah Cikampek
Kendaraan yang didominasi pemudik melintasi Jalan Tol Cipali di kawasan Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (8/7). Diberlakukannya sistem satu arah atau one way menyebabkan jalur Trans Jawa dari arah Palimanan menuju Cikampek ramai lancar pada H+3 Lebaran. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai upaya memperkuat lini bisnisnya di bidang pengembangan koridor jalan tol, PT Jasamarga Related Business (JMRB) selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk tengah mengkaji potensi pengembangan backbone bagi fiber optic jaringan internet di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa.

Direktur Utama PT JMRB Cahyo Satrio Prakoso menegaskan, PT JMRB berupaya mengoptimalkan koridor jalan tol untuk mengembangkan backbone fiber optic.

Dalam hal ini, PT JMRB tidak masuk secara langsung pada bisnis internet, melainkan menyediakan infrastruktur backbone bagi fiber optic. Menurutnya, peluang bisnis tersebut dilatari oleh konsesi Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh Jasa Marga Group, yakni sepanjang 1.167 km.

"Pada dasarnya, PT JMRB bukan sebagai provider penyedia layanan internet, melainkan mengembangkan backbone bagi fiber optic. Saat ini infrastruktur backbone di pulau Jawa masih diperlukan untuk menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa sehingga dapat memperlancar transfer data," jelasnya, Jumat (25/6/2021).

"Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengoptimalisasi manfaat dari koridor jalan tol milik Jasa Marga Group, terutama di jalur Jalan Tol Trans Jawa," tegas Cahyo.

Cahyo menambahkan, potensi pasar bagi fiber optic seiring dengan masifnya perkembangan teknologi secara global yang terlihat dari pertumbuhan aplikasi online dan teknologi lainnya, serta permintaan akan jaringan internet yang semakin meningkat. Ditambah, Indonesia akan memulai infrastruktur 5G oleh beberapa operator selular.

"Saat ini kami sedang melakukan proses kajian terhadap berbagai detail terkait pengembangan backbone fiber optic ini. Kami berupaya proses kajian tersebut dapat diimplementasikan pada akhir tahun 2021," kata Cahyo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengembangan Backbone

Pemudik Mulai Padati Tol Trans Jawa
Kendaraan pemudik melintasi ruas Tol Semarang-Solo-Kertosono di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Kepadatan arus balik Lebaran 2019 mulai terlihat di tol Trans Jawa, tepatnya di Tol Semarang-Solo-Kertosono arah Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Pengembangan backbone bagi fiber optic ini, menurut Cahyo, dapat mendukung dan menjembatani pemerataan infrastruktur fiber optic.

"Ke depannya tidak menutup kemungkinan PT JMRB akan mengembangkan backbone fiber optic ke seluruh Indonesia, mengingat Jasa Marga Group memegang konsesi mayoritas jalan tol di seluruh Indonesia," tuturnya.

Menurut dia, penguatan lini bisnis utilitas digital ini sejalan dengan rencana PT JMRB untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat. Selain utilitas digital, PT JMRB juga tengah gencar melakukan kajian dan pengembangan koridor jalan tol atau Toll Corridor Development (TCD).

"Terdekat, PT JMRB akan memulai proyek TCD Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Jasa Marga Tower," pungkas Cahyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya