Harga Emas Susut tapi Masih Mendekati Posisi Tertinggi dalam 3 Pekan

Dolar yang melemah dan kekhawatiran atas pemulihan pasar tenaga kerja AS mendorong harga emas masih mendekati posisi puncak dalam 3 pekan.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Jul 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun
Ilustrasi Harga Emas Turun (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia pada hari ini turun dpicu imbal hasil Treasury AS yang naik tipis dari posisi terendahnya. Di sisi lain, Wall Street menutup beberapa kerugian.

Namun Dolar yang melemah dan kekhawatiran atas pemulihan pasar tenaga kerja AS mendorong harga emas  masih mendekati posisi puncak dalam 3 pekan.

Melansir laman CNBC, Jumat (9/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.799,18 per ounce. Harga emas berjangka AS menetap 0,1 persen lebih rendah menjadi USD 1.800,20.

Indeks dolar turun 0,3 persen dan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mendekam di dekat palung lebih dari empat bulan, mendorong emas menuju posisi puncaknya sejak 17 Juni di USD 1.818,10 pada awal sesi.

Imbal hasil yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.

"Tetapi sejak itu, imbal hasil naik lebih tinggi dari posisi terendah dan kerugian saham telah berkuran, ini membebani emas," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Tetapi emas harus tetap didukung sebagai aset safe-haven, terutama mengingat kekhawatiran atas pemulihan pasar tenaga kerja AS dan varian virus corona Delta, Streible menambahkan.

Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengatakan laporan kondisi ekonomi baru-baru ini menunjukkan kemajuan substansial perlu dibuat agar The Fed menaikkan suku bunga, dan itu mendukung harga emas.

 

Saksikan Video Ini

Harga Logam Lainnya

Ilustrasi harga emas
Ilustrasi harga emas. (Shutterstock)

Risalah Federal Reserve AS dari pertemuan 15-16 Juni menunjukkan "berbagai peserta" merasa kondisi untuk mengurangi pembelian aset bank sentral akan "dipenuhi agak lebih awal dari yang mereka perkirakan."

Langkah hawkish The Fed yang mengejutkan pada bulan Juni membuat emas terhuyung-huyung 7 persen.

Di tempat lain, platinum turun 0,8 persen menjadi USD 1.076,71 dan paladium turun 1,6 persen menjadi USD 2.806,95 per ounce.

BofA Global Research memperkirakan permintaan platinum akan meningkat seiring peningkatan substitusi dari peran paladium dan platinum dalam ekonomi hidrogen.

“Kami melihat kenaikan lebih lanjut dari sini, terutama ketika gangguan baru-baru ini di industri otomotif mereda,” katanya dalam sebuah catatan.

Adapun harga perak turun 0,8 persen menjadi USD 25,92 ounce.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya