Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 475 Miliar di Semester 1 2021

Tren program efisiensi Krakatau Steel di tahun 2020 nampak terus berlanjut di tahun 2021.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Jul 2021, 16:55 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2021, 16:55 WIB
Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk kembali mencatatkan laba bersih sebesar Rp 475 miliar pada semester 1 2021 atau meningkat 601,3 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih di periode yang sama pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp 67 miliar.

“EBITDA Krakatau Steel hingga Juni 2021 meningkat menjadi Rp 1,2 triliun di mana EBITDA tersebut hampir dua kali lipat melebihi realisasi di 2020 yang sebesar Rp 687 miliar,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, Selasa (20/7/2021).

Dia menjelaskan kinerja positif tersebut tercapai lantaran nilai penjualan Krakatau Steel mengalami peningkatan sebesar 90,9 persen menjadi Rp15,3 triliun pada semester 1 2021 dibandingkan dengan semester 1 tahun lalu sebesar Rp8 triliun.

Kemudian, volume penjualan produk utama Krakatau Steel meningkat sebesar 43,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. Peningkatan volume penjualan Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC) menjadi sebesar 995.000 ton dibandingkan 692.000 ton di tahun 2020.

Selain itu, penjualan ekspor Krakatau Steel pun meningkat 15 kali lipat menjadi sebesar 162.243 ton di 2021 dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar 10.817 ton.

“Dengan memproduksi produk HRC dan CRC sebanyak 1.008.000 ton di Semester 1 Tahun 2021 dan diikuti dengan semakin turunnya biaya produksi per tonnya, maka produktivitas Krakatau Steel pun meningkat 61 persen,” jelas Silmy.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Efisiensi

Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Disisi lain, tren program efisiensi Krakatau Steel di tahun 2020 nampak terus berlanjut di tahun 2021. Upaya Krakatau Steel dalam melakukan inisiatif efisiensi di 2021 ini terlihat di laporan Semester 1 2021 di mana terjadi penurunan variable cost dan fixed cost per tonnya.

Hingga Juni 2021, Variable Cost menurun 13,1 persen dan Fixed cost tereduksi 22,8 persen. Di semester 1 2021 ini, Krakatau Steel juga berhasil menurunkan biaya operasional sebesar 18,1 persen menjadi Rp1,7 juta/ton dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp2 juta/ton.

“Penurunan biaya operasional ini diantaranya terjadi pada penurunan biaya energi sebesar 12 persen, penurunan biaya spare part sebesar 17,6 persen, serta penurunan biaya tenaga kerja hingga 24,7 persen,” ujarnya.

 

Kinerja Anak Usaha

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.

Peningkatan kinerja Krakatau Steel juga diikuti oleh perbaikan kinerja anak perusahaan Krakatau Steel di Semester 1 2021 yang secara keseluruhan dapat membukukan laba. Nilai penjualan anak perusahaan Krakatau Steel di tahun 2021 meningkat sebesar 46,6 persen menjadi Rp4,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar Rp3,2 triliun.

Laba bersih anak perusahaan Krakatau Steel juga meningkat sebesar 21,2 persen menjadi Rp 397 miliar dibandingkan Semester 1 tahun lalu yang sebesar Rp 327 miliar.

“Perbaikan kinerja Krakatau Steel disebabkan adanya peningkatan produktivitas, volume penjualan domestik dan ekspor serta program efisiensi yang terus dilakukan sejak tahun 2020. Dengan perolehan laba di semester 1 2021 ini, kami optimis Krakatau Steel dapat melanjutkan tren positifnya hingga akhir tahun,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya