Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 148,08 triliun hingga 2 Agustus 2021 lalu.
"Atau sebesar 51,96 persen dari penerima KUR baru di 2021," tuturnya dalam webinar bertajuk OJK Dorong Perbankan Selamatkan UMKM dan Sektor Informal, Kamis (9/9).
Baca Juga
Dengan realisasi tersebut, KUR tahun 2021 telah diberikan kepada 3,99 juta debitur. Dia bilang, tingginya penyaluran KUR ini menjadi salah satu indikator utama pendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 sebesar 7,07 persen secara year on year (yoy) .
Advertisement
Selain KUR, konsumsi masyarakat juga menjadi faktor penting pendorong pertumbuhan ekonomi positif di kuartal II-2021 lalu. "Untuk konsumsi masyarakat itu tumbuh di level 5,93 persen," tekannya.
Kemudian, ada investasi yang juga tumbuh positif sebesar 7,54 persen di periode yang sama. Begitupun, dengan sektor ekspor yang tumbuh tinggi mencapai 31,78 persen menjadi faktor pendorong lainnya atas pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini.
"Dan ada konsumsi pemerintah sebesar 8,06 persen seiring dengan meningkatnya realisasi program PEN," tukasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kucurkan KUR Rp 176,92 Triliun, Airlangga Sebut Bukti Pemerintah Berpihak ke UMKM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan jika peran UMKM pada perekonomian Indonesia cukup besar.
Kontribusinya pada PDB 2019 mencapai 60,51 persen. Kemudian kontribusi tenaga kerja UMKM terhadap total tenaga kerja mencapai 96,92 persen.
Kondisi ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas UMKM di tengah pandemi Covid-19.
“Harapannya, ketika UMKM bisa bangkit dan tumbuh maka akan mendorong pemulihan ekonomi nasional,” ujar dia saat menghadiri secara daring kegiatan Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Ikatan Alumni ITB, Rabu (8/9/2021).
Dalam program pemulihan ekonomi nasional, dukungan dunia usaha khususnya Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas Pemerintah.
Perekonomian Indonesia menunjukkan pemulihan di mana pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 mencapai sebesar 7,07 persen (yoy). Pengendalian kesehatan yang dibarengi dengan kebijakan pemulihan ekonomi mulai membuahkan hasil positif.
Semua komponen aggregate demand yaitu konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi, ekspor dan impor menunjukkan pertumbuhan positif, demikian juga di sisi supply.
Khusus kepada alumni ITB, Airlangga berharap dapat berperan dalam upaya peningkatan penyaluran KUR untuk UMKM, sehingga pemulihan ekonomi nasional dapat diakselerasi pada masa pandemi Covid-19.
Pemerintah telah melakukan berbagai relaksasi kebijakan untuk mendorong UMKM agar terus tumbuh walaupun pada kondisi pandemi seperti saat ini.
Relaksasi kebijakan KUR antara lain peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta.
Kemudian tambahan subisidi bunga KUR sebesar 6 persen pada 2020 dan 3 persen pada 2021, penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR, serta relaksasi persyaratan administrasi.
“Relaksasi kebijakan KUR tersebut merupakan bukti keberpihakan Pemerintah kepada UMKM agar dapat pulih dan tumbuh cepat di tengah pandemi,” jelas Menko Airlangga.
Advertisement