Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menyadari jika generasi milenial di masa mendatang akan mendominasi profesi pegawai negeri sipil (PNS) atau ASN. Itu sebabnya, tengah disiapkan agar PNS dari generasi milenial agar bisa mengisi posisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT).
Ini diungkapkan Deputi Bidang SDM Aparatur Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Alex Denni.
Baca Juga
Dia melihat saat ini Indonesia menghadapi disrupsi oleh milenial, yang notabene merupakan digital native. Nantinya, sebesar 70 persen angkatan kerja akan diisi para generasi milenial ini.
Advertisement
Hal sama berlaku pada profesi PNS. Mayoritas kursi abdi negara bakal berasal dari generasi milenial.Â
"Artinya PNS kita mungkin juga majority milenial. Sekarang baru 45-50 persen, tetapi diperkirakan ke depan mayoritas ASN kita milenial. Milenial akan melayani milenial," jelas dia dalam sesi webinar, Rabu (6/10/2021).
Itu sebabnya Kementerian PANRB meminta seluruh instansi pemerintah mempersiapkan PNS generasi milenial agar bisa mengisi posisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT).
Â
Â
Tantangannya
Meski demikian, dia mengakui jika hal ini pasti mendapatkan tantangan besar. Di mana, pemerintah baik dalam bentuk kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah terkadang masih sulit berinteraksi dan mengerti kaum milenial yang sudah dimanjakan oleh solusi-solusi digital.
"Tetapi ketika berhubungan dengan kementerian/lembaga mereka berhadapan dengan birokrasi yang rigid, yang lambat. Tentu ini tantangan besar buat kita," sebut dia.
Oleh karenanya, Alex ingin tiap instansi pemerintah mampu mengakselerasi talenta PNS milenial untuk punya peran lebih.
Salah satunya dengan mulai duduk di tempat pengambil keputusan dan pembuat strategi, agar kebijakan pemerintah bisa sesuai dengan ekspektasi generasi mereka.
"Jangan sampai kita generasi milenial senior ini membuat kebijakan, tetapi kita tidak paham apa yang menjadi ekspektasi generasi milenial-milenial ini," ujar Alex.
"Ini tentu perlu ada percepatan atau akselerasi talenta millenials masuk ke JPT agar kita bisa memberikan ruang kepada mereka, berkontribusi untuk mendorong kebijakan-kebijakan yang favorable bagi kebijakan milenial yang hidup di era digital ini," tandasnya.
Â
Â
Advertisement