Liputan6.com, Jakarta - Tidak dapat dipungkiri bahwa pasar pencari properti terbesar merupakan para kaum milenial atau keluarga muda yang mencari rumah pertama baik sebagai hunian masa depan maupun investasi. Sementara itu, daerah di selatan Jakarta masih menjadi wilayah incaran para konsumen perumahan.
CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan, daya beli pembelian properti di masa pandemi masih ada di mana hunian rumah dengan range harga RP 500 juta-Rp 1 miliar menjadi pilihan yang paling diminati.
Baca Juga
"Property is about momentum, karena saat yang tepat untuk membeli properti adalah sekarang dan bukan nanti,' kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Advertisement
Apalagi, lanjut dia, dengan adanya isu-isu strategis yang dapat menjadi stimulus peningkatan perekonomian Indonesia.
“Isu-isu strategis yang pertama adalah stimulus relaksasi kebijakan tahun ini yangmungkin menjadi yang paling banyak dalam sejarah Indonesia dimulai dari DP 0 persen, kebijakan PPN 0 persen yang sebelumnya belum pernah diterapkan oleh Pemerintah, serta suku bunga 7-days reverse repo rate Bank Indonesia yang mencapai titik terendah dalam sejarah Indonesia danakan berhubungan langsung dengan cicilan yang rendah, dan GDP Growth di Indonesia”, jelas Ali Tranghanda.
Sementara itu, Managing Director Duta Putra Land Ali Soedarsono kawasan selatan Jakarta menjadi primadona baru sebagai kawasan hunian bagi masyarakat karena kawasannya yang lebih hijau, lebih sejuk, dan dengan tingkat polusi lebih rendah, sehingga akan dapat menjadi pusat lifestyle yang baru, bagi para milenial yang menjadi pasar pencari properti terbesar saat ini.
Pertimbangan lain yang perlu dicermati dalam pembelian properti adalah faktor perkembangan wilayah, dengan poin-poin utamanya adalah pengembangan infrastruktur akses, dan banyaknya developer yang mulai membangun di area tersebut baik dari segi komersial,bisnis, dan hunian
“Adanya peningkatan kebutuhan hunian yang besar dari masyarakat, khususnya dari milenial yang mendambakan hunian pertamanya untuk hunian masa kini dan untuk generasi mendatang. Berangkat dari kebutuhan tersebut dan dari analisa perkembangan akses dan infrastruktur yang prospektif, kami memutuskan saat ini adalah saat yang tepat untuk mengembangkan Grand Duta City South of Jakarta, a New Smartand Integrated Township di kawasan selatan Jakarta," ungkap Ali Soedarsono.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kota Mandiri
Grand Duta City South of Jakarta merupakan pengembangan kota mandiri seluas 200Hektar yang terdiri dari area Central Business District, lifestyle centre, area komersial, dan residential.
Kota mandiri tersebut akan ditunjang oleh 80 Ha area hijau yang tersebar di seluruh lahan dari Grand Duta City South of Jakarta. Grand Duta City South of Jakarta memiliki lokasi yang strategis yang dapat diakses dari exit tol Pamulang JORR 2, exit tol Sawangan dan kedepannya melalui exit toll Bojong Gede tol Depok-Antasari (Desari) yang rencananya akan mencapai pembangunan Seksi III di tahun 2022. Bila sudah rampung, pembangunan tol akan dilanjutkan dan tersambung ke Tol Bogor Outer Ring Road (BORR).
Advertisement