Menkes: Stok Vaksin Covid-19 Indonesia Tersisa 47 Juta Dosis

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan stok vaksin COVID-19 di Indonesia saat ini sebanyak 47 juta dosis.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Nov 2021, 01:55 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 13:41 WIB
Panglima TNI hingga Raffi Ahmad Kembali Jalani Vaksinasi Kedua
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan usai menjalani vaksinasi COVID 19 dosis kedua di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Pemerintah mengharapkan per harinya 900 ribu hingga 1 juta masyarakat Indonesia dapat menerima vaksin. (Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan stok vaksin COVID-19 di Indonesia saat ini sebanyak 47 juta dosis.

Dia menerangkan, secara total Indonesia memiliki sekitar 252 juta dosis vaksin Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 241 dosis telah didistribusikan ke seluruh Indonesia.

"Kita sekarang memiliki 252 juta dosis, di mana 241 juta sudah didistribusikan ke Kabupaten-Kota dan dari 241 juta dosis vaksin ini sudah terpakai 194 juta," terang Menkes Budi.

Sedangkan sisanya, lanjut Budi, masih ada sekitar 47 juta dosis vaksin Covid-19. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk penyuntikan 1 bulan ke depan.

"Jadi masih ada sekitar 47 juta yang ada di stok provinsi, kabupaten dan kota, yang relatif cukup untuk cadangan suntikan hingga satu bulan ke depan," tambahnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Banyak Acara Internasional di Bali pada 2022, Pemerintah Susun Skema Prokes

Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pentingnya protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di Indonesia. 

Menkes mengatakan, dengan kasus COVID-19 di Indonesia yang telah turun, implementasi protokol kesehatan penting dilakukan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi lonjakan infeksi lagi. 

"Terutama nantinya saat menghadapi Nataru, dan Bapak Presiden minggu lalu sudah memberikan arahan bahwa nantinya pak Menko PMK yang akan menjadi koordinator dalam memastikan periode Nataru tahun ini dan awal tahun depan tidak terjadi lonjakan kasus," kata Menkes Budi Sadikin dalam acara virtual konferensi pers PPKM, Senin (1/11/2021).

"Kami juga akan berusaha mempertahankan ini karena akan ada banyak acara internasional besar tahun depan di Bali, seperti acara COP26, G20, dan acara lainnya," lanjut Menkes.

Menkes mengungkapkan rencana bahwa pihaknya akan melakukan suatu pilot project, menjelang pertemuan internasional tahun ini terkait isu kesehatan, olahraga bulutangkis, termasuk pertemuan G20.

"Dari pilot project itu kita akan melihat apa saya yang sudah baik, apa saja yang perlu diperbaiki, agar nanti pada saat pertemuan internasional tahun depan jauh lebih siap, dan teruji protokol kesehatannya," jelas Menkes. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya