Kominfo Tingkatkan Transformasi Digital Logistik

Presiden Jokowi menginstruksikan kepada seluruh elemen untuk melakukan transformasi digital

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2021, 16:15 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 16:15 WIB
FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi menginstruksikan kepada seluruh elemen untuk melakukan transformasi digital. Upaya ini dilakukan demi menjawab perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Atas dasar itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika mengambil peran dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi dan informasi yang salah satunya bertujuan untuk mendukung transformasi digital di sektor logistik.

“Pemanfaatan TIK di sini yaitu dengan melakukan transformasi digital di beberapa sektor strategis yang sesuai ruang lingkup tugas dan fungsi kami. Mulai dari membangun data center, scalling up 33.000 UKM melalui teknologi digital, sampai dengan 150 startup digital aktif dan memfasilitasi startup naik kelas. Hal ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM dalam mensinkronkran aktivitas logistik sesuai dengan visi yang ingin dicapai,” ungkap Wijayanto, Koordinator Insiatif Digital Sektor Strategis, Direktorat Ekonomi Digital, Layanan Aplikasi Informatika (APTIKA), Kominfo, di Medan, Kamis (3/12/2021).

Guna mencapai tujuan tersebut, Kominfo menggandeng Ritase, sebuah solusi platform layanan logistik berbasis aplikasi mobile dan desktop yang menghubungkan antara pengirim barang (shipper) dan pengantar barang (transporter). Melalui apliasi ini, proses pengiriman yang bisa dimonitor secara langsung dan menggunakan sistem pelaporan yang detail.

“Pemanfaatan teknologi pada sektor logistik menciptakan efisiensi. Ritase membuat sebuah platform logistik yang terkoneksi antara pengirim barang dan perusahaan jasa logistik, baik pergudangan maupun trucking. Kami merambah juga ke jalur darat, laut, dan udara,” jelas Iman Kusnadi, CEO & Founder Ritase.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jaga Neraca Perdagangan Tetap Suplus, Logistik Harus Makin Efisien

Kegiatan angkut kontainer ekspor dan impor oleh Samudera Indonesia
Kegiatan angkut kontainer ekspor dan impor oleh Samudera Indonesia (dok: SI)

Kemendag mendukung kinerja logistik nasional Indonesia sesuai UU No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang memandatkan pemerintah mengatur kegiatan perdagangan antar pulau untuk integrasi pasar dalam negeri.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengatakan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebanyak USD 30,81 miliar per Januari-Oktober 2021. Hal ini merupakan rekor kenaikan tertinggi dari Indonesia dalam 10 tahun terakhir.

Jerry menuturkan, salah satu faktor neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus karena perkembangan ekonomi digital dan e-commerce di Indonesia. Menurut Jerry, nilai e-commerce Indonesia meningkat cepat, dengan perkiraan pertumbuhan tahunan 2021 mencapai Rp337 triliun.

"Semua kaitannya erat dengan fenomena digital yang kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam aktivitas dan juga rutinitas, juga dalam program-program baik juga yang dilakukan oleh pemerintah dan juga oleh pelaku atau stakeholder," kata dia dalam Webinar Regional Summit 2021 Solusi Layanan Logistik Untuk Ecommerce Di Daerah dikutip Selasa (30/11/2021).

Guna menjaga pertumbuhan e-commerce tersebut, kata dia, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya meningkatkan efisiensi sistem logistik di Indonesia.

Jerry menjelaskan, Kemendag mendukung kinerja logistik nasional Indonesia sesuai regulasi yang telah ditetapkan. Antara lain, UU No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang memandatkan pemerintah mengatur kegiatan perdagangan antar pulau untuk integrasi pasar dalam negeri. Kemudian, juga Permendag Nomor 92 Tahun 2020 tentang Perdagangan Antar Pulau.

"Jadi yang namanya distribusi, logistik dan pemerataan adalah bagian dari sebuah proses yang dilakukan saya pikir tidak hanya di Kementerian Perdagangan, tapi dari lintas K/L, pemerintah kabupaten provinsi, dan juga kotamadya, untuk sama-sama membuat ekosistem yang sehat, yang didasari oleh pembangunan infrastruktur," pungkas Jerry.

Salah satu pelaku usaha yang berkontribusi terhadap peningkatan logistik nasional adalah Shipper. Melalui 300 gudang di 35 kota seluruh Indonesia, serta kegiatan-kegiatan yang dijalankan perusahaan, Shipper terus memainkan peranan penting guna mendorong inovasi dan transformasi digital di sektor logistik Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya