Jurus Jitu Dirut PLN Tingkatkan Permintaan Listrik di 2022

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo optimistis tahun depan mampu membawa capaian positif, khususnya meningkatkan demand listrik.

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Des 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 27 Des 2021, 13:30 WIB
PLN mengoperasikan tiga infrastruktur kelistrikan senilai Rp 114 miliar, untuk menyambut pertumbuhan investasi dan industri di Provinsi Banten. (Dok PLN)
PLN mengoperasikan tiga infrastruktur kelistrikan senilai Rp 114 miliar, untuk menyambut pertumbuhan investasi dan industri di Provinsi Banten. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo optimistis tahun depan mampu membawa capaian positif. Ia mengisahkan PLN yang mampu mengangkat demand listrik dari masyarakat.

Melihat peluang tahun 2022, pria yang akrab disapa Darmo ini mengungkapkan sejumlah program pemerintah yang bisa mendorong tingkat permintaan listrik PLN. Hal ini pun mendorong langkah untuk transisi ke energi hijau yang lebih bersih.

Sejumlah upaya itu, kata Darmo, menjadi kunci dalam mendorong permintaan terhadap listrik di yang dikelola oleh PLN.

“Sehingga ini kita bisa mengangkat demand, yang tadinya tahun lalu itu harusnya minus 3 persen kemudian hanya ke 1,5 persen, dan alhamdulillah juga demand listrik sekarang sudah berangsur pulih,” katanya dikutip dari YouTube CNBC Indonesia, Senin (27/12/2021).

Ia pun mengisahkan, sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia, pertumbuhan demand listrik melandai bahkan negatif. Guna mengatasi itu, pihaknya melakukan sejumlah cara untuk bisa mengangkat permintaan listrik masyarakat meski di tengah pandemi.

“Kami prihatin, dan dalam proses itu kami lakukan langkah holistik bagaimana kami mengangkat demand listrik,” katanya.

Sejumlah proses dilalui, mulai dari penyaluran listrik ke sektor Industri yang semula menggunakan pembangkit mandiri, hingga sektor agribisnis untuk meningkatkan kapasitas produksi dan beralih dari diesel.

“Kami juga mengambil langkah-langkah yaitu mengambil demand listrik dengan adanya strategi captive power, banyak sekali tadinya industri-industri menggunakan pembangkit sendiri, kini menggunakan listrik dari PLN,” terangnya.

“Kami juga membangun strategi Electrifying agriculture di sektor pertanian yang tadinya banyak menggunakan diesel sekarang beralih menggunakan listrik yang tentu saja lebih hemat dan lebih bersih,” imbuh Darmo.

 

Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) melakukan uji jalan mobil listrik untuk membuktikan penghematan yang bisa didapat masyarakat. Ternyata memakai mobil listrik selain penuh hemat juga tidak bising. (Dok PLN)
PT PLN (Persero) melakukan uji jalan mobil listrik untuk membuktikan penghematan yang bisa didapat masyarakat. Ternyata memakai mobil listrik selain penuh hemat juga tidak bising. (Dok PLN)

Lebih lanjut, pria yang telah lama berkecimpung di sektor energi dan transisi energi ini juga menaruh perhatian pada peralihan kendaraan berbasis listrik sejalan dengan program pemerintah. Langkah itu, guna mengurangi penggunaan transportasi berbasis BBM yang masih impor ke kendaraan listrik dengan biaya yang lebih murah.

“Itu juga berbasis pada kekuatan domestik dan lebih bersih. Kemudian ada juga program pemerintah penggunaan kompor listrik dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu, dalam kondisi Covid-19 yang masih ada namun melandai di Indonesia ini, Darmo optimistis pertumbuhan permintaan listrik akan kembali seperti semula. Hal itu dilihat dari sejumlah geliat ekonomi yang semakin meningkat disamping kondisi Covid-19 yang terkendali.

“Dalam kondisi covid juga, kondisi keuangan PLN semakin baik. Bahkan selama dua tahun ini Kami lakukan proactive debt management, jadi bisa kurangi dari (utang) dari Rp 450 triliun turun jadi Rp 430 triliun,” tutupnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya